Lama Baca 3 Menit

Negara Rugi Rp17 Miliar, 11 Juta Rokok Ilegal Dari China Diamankan Bea Cukai

07 April 2022, 07:50 WIB

Negara Rugi Rp17 Miliar, 11 Juta Rokok Ilegal Dari China Diamankan Bea Cukai-Image-1

Ilustrasi Rokok - Image from static.republika.co.id

Jakarta, Bolong.id -  Sebanyak 11 juta batang rokok ilegal asal Tiongkok telah ditindak oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Kerugian negara dalam penyelundupan rokok ilegal tersebut mencapai Rp17 miliar.

Dilansir dari medcom.id pada Senin (04/04/2022) dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI, Senin, 4 April 2022 mengatakan jika penindakan rokok tersebut sudah dilakukan dan diperkiran dari 11 juta batang lebih dengan potensi kerugian mencapai sekitar Rp17 miliar.

Menurutnya, masyarakat Indonesia mengkonsumsi rokok dari Tiongkok yang cukup digemari sebanyak 2,5 juta batang dengan nilai Rp2,6 miliar di 2022.

"Jadi kita kombinasi. Mereka harus legal, tapi kemudian tindakan ilegal juga masih kami hadapi di lapangan, jadi dua hal itu tantangan yang kami tangani konsisten," tambahnya.

Tidak hanya rokok dari Tiongkok, rokok Luffman dari Vietnam juga cukup banyak masuk ke Indonesia. Pemerintah melalui Dirjen Bea Cukai dan Aparat Penegak Hukum (APH) akan terus bekerja sama untuk menindak barang selundupan ke Indonesia dan barang ilegal.

Kerja sama ini dilakukan untuk mengamankan wilayah Indonesia, terutama perairan yang membutuhkan banyak kapal serta Sumber Daya Manusia.

Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Askolani juga menerangkan jika mereka tidak bisa tugas patroli keliling tapi tidak ada hasil. Sebab mereka tahu sekali patroli itu ongkosnya cukup mahal sehingga mereka perlu lebih pintar untuk menggunakan data intelijen.

Data intelijen tersebut kemudian digunakan sebagai dasar pengawasan, pemantauan, dan penindakan di lapangan.

"Dengan itu kita menargetkan kapal mana yang akan kita tangkap. Banyak sumber intelijen yang kita dapatkan yang kemudian kita pakai untuk bisa melakukan langkah lebih efektif untuk melakukan pencegahan," pungkas dia.(*)


Informasi Seputar Tiongkok