Beijing, Bolong.id - China akan melonggarkan pembatasan pendaftaran rumah tangga perkotaan pada periode 2021-2025. Selama ini, ada pembatasan, warga yang terdaftar di pedesaan dilarang bermukim di perkotaan. Demi menghindari urbanisasi, seiring kemajuan pesat perkotaan di Tiongkok.
Dilansir dari 新华网 Rabu (13/07/22), Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) yang mengatur kependudukan di sana. Mengumumkan itu pada Selasa (12/7/2022).
Negara ini akan mencabut semua batasan pendaftaran rumah tangga di kota-kota berpenduduk kurang dari 3 juta dan meringankan kota-kota dengan populasi 3-5 juta.
Sistem pendaftaran rumah tangga berbasis poin akan disederhanakan untuk kota-kota besar dengan lebih dari 5 juta penduduk. Rencana tersebut juga mendorong kota-kota tersebut untuk menghapus kuota residensi tahunan mereka.
China kemungkinan akan melihat peningkatan yang stabil dalam tingkat urbanisasi di antara populasi penduduk tetapnya pada tahun 2025, dengan layanan publik perkotaan dapat diakses oleh semua penduduk tetap, termasuk mereka yang tidak memiliki status rumah tangga terdaftar.
Pada saat itu, daya dukung manusia dari klaster kota secara nasional akan meningkat, sementara pembangunan wilayah metropolitan utama akan mengalami kemajuan yang nyata sesuai dengan rencana.
NDRC mengatakan bahwa lebih banyak upaya akan dilakukan untuk mempromosikan arus bebas faktor dan alokasi sumber daya yang tepat antara daerah perkotaan dan pedesaan di tengah pembangunan terpadu perkotaan-pedesaan di negara itu.
Tingkat urbanisasi penduduk tetap China mencapai 64,72 persen pada tahun 2021. Rasio pendapatan perkotaan-pedesaan menyempit menjadi 2,5, data resmi menunjukkan. (*)
