Lama Baca 4 Menit

Mengenal Sistem Kerja 996 di China, Jadi Kunci Sukses Startup

24 March 2021, 10:54 WIB

Mengenal Sistem Kerja 996 di China, Jadi Kunci Sukses Startup-Image-1

Pekerja kantoran - Image from hitekno.com

Bolong.id - Dalam mencapai tujuan diperlukan usaha dan kerja keras agar impian dapat terealisasi. Baik individu maupun kelompok memerlukan perencanaan yang matang dalam mencapai tujuan tertentu.

Dalam laporan terbaru, generasi muda yang masuk kategori Gen Z sebagian tidak senang dengan sistem kerja 996 yang gila-gilaan. Bekerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam selama 6 hari dipandang berat dan kompensasinya belakangan dianggap tidak sesuai.

Budaya kerja 996 sendiri cukup merasuk di perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk startup dan perusahaan teknologi.

Diktuip dari Forbes menurut Rebecca Fannin, pemodal ventura di Silicon Dragon Ventures, sistem kerja 996 adalah salah satu upaya Tiongkok dalam mengejar perkembangan ekonomi negara barat.

"Tiongkok terlalu termotivasi untuk sukses, Ekonomi teknologi tumbuh cepat, kompetisi terlalu brutal dan peluang di Tiongkok terlalu besar untuk disia-siakan dengan cara bermalas-malasan," ungkap Rebecca Fannin.

Banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan sebagai alasan. Terlebih lagi di Kota Beijing, Shanghai, dan Shenzhen menerapkan sistem kerja 10-10-7 dimana bekerja selama 12 jam selama setiap hari dalam seminggu.

Motivasi yang besar untuk mencapai kesuksesan membuat budaya kerja 996 terus berjalan. Robin Li pendiri Baidu, Pony Ma pendiri Tencent, serta Jack Ma pendiri Alibaba merupakan individu yang menerapkan sistem kerja 996.

Jack Ma pun sempat dikritik akibat menerapkan sistem kerja 996. Ma justru menyayangkan sikap individu yang tidak mau bekerja keras saat masih berusia muda.

Kemampuan fisik selagi muda harus dimanfaatkan dengan kerja keras. Jika usaha yang dilakukan biasa-biasa saja maka tidak akan mampu meraih sukses yang diinginkan.

Dalam tulisannya, Ma menuturkan mencari pekerjaan sama seperti mencari pasangan. Ketika menemukan cinta sejati, perjalanan hidup akan terasa bahagia. Tetapi, ketika bekerja untuk hal yang tidak disukai akan terasa sangat berat.

Tak hanya pengusaha, profesi lain seperti seniman, ilmuwan, atlet, dan pejabat bahkan bekerja melebihi sistem 996. Hal ini lantaran memiliki cinta yang luar biasa terhadap profesi yang sedang dijalani.

Ketekunan yang luar biasa juga membuat mereka bersedia melakukan upaya luar biasa dalam meraih kesuksesan luar biasa. Ketika melakukan yang disukai, hal itu akan terus dilakukan meski kelelahan dan kesulitan terus menghampiri.

Jack Ma menyampaikan bahwa perusahaan diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta karyawan terhadap pekerjaan yang dijalani serta rasa memiliki terhadap perusahaan.

Banyak perusahaan teknologi Tiongkok memiliki pandangan kerja keras akan sebanding dengan kesuksesan meskipun belum tentu benar. Tidak heran negeri ini dikenal memiliki masyarakat yang ulet.(*)