Petani Kapas Xinjiang - Image from ecotextile.com
Bolong.id - Pada Kamis (15/4) situs resmi Better Cotton Initiative (BCI) menghapus pernyataan terhadap kapas Xinjiang dan langsung menjadi perbincangan panas di Tiongkok.
Menurut CGTN pada 20 Oktober 2020, BCI mengumumkan pembatalan sertifikasi jaminan yang tidak terbatas untuk semua perusahaan kapas Xinjiang, yang memungkinkan produk kapas Xinjiang masuk ke daftar hitam perdagangan internasional.
Setelah masyarakat Tiongkok mengutuk dan memboikot merek anggotanya seperti H&M tahun ini, BCI diam-diam menghapus pernyataan yang menyebabkan keributan tersebut.
Pernyataan BCI yang tidak dapat diakses dalam situ web - Image from Xinhua
Berdasarkan data, BCI adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang didirikan di Swiss pada tahun 2009. Tujuannya adalah berharap para petani dapat belajar menggunakan air secara efektif, melindungi lingkungan, mengurangi penggunaan bahan kimia, dan mempromosikan pekerjaan yang layak. BCI memiliki hampir 2.000 anggota global, banyak di antaranya adalah merek terkenal kelas dunia.
Namun berdasarkan rumor dan kebohongan, organisasi ini mengeluarkan pernyataan palsu terhadap kapas Xinjiang pada tahun 2020.
Dilansir dari Xinhua pada Jumat (16/4/2021), pernyataan tersebut menyatakan bahwa "Tuduhan yang terus berlanjut tentang kerja paksa dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur Tiongkok, serta meningkatnya risiko kerja paksa di tingkat petani, telah membuat lingkungan bisnis sulit dipertahankan."
BCI memutuskan untuk segera menghentikan semua operasi di wilayah tersebut, termasuk kegiatan lapangan, termasuk peningkatan kapasitas, pemantauan dan pelaporan data.
Sejak itu, netizen Tiongkok menemukan bahwa perusahaan anggota BCI seperti H&M dan Nike telah memposting informasi tentang pemboikotan kapas Xinjiang di situs web resmi mereka.
Alasan boikot mereka terhadap kapas Xinjiang juga terkait dengan pernyataan BCI. Hal tersebut sebenarnya didasarkan pada apa yang disebut kebohongan "kerja paksa" di Xinjiang.
Akibat dari masalah ini, produk seperti H&M dan Nike dikritik dan diboikot oleh netizen Tiongkok. Sejak itu, harga saham Nike dan merek lain anjlok, hanya dalam sehari pada 25 Maret, nilai pasar Nike dan Adidas menguap 73,3 miliar yuan.
Pernyataan BCI Shanghai - Image from Xinhua
Pemerintah Tiongkok telah berulang kali menekankan bahwa tidak ada yang disebut kerja paksa dalam produksi kapas di Xinjiang.
Tuduhan kerja paksa di Xinjiang sepenuhnya adalah kebohongan jahat yang dibuat oleh pasukan anti-Tiongkok tertentu. Tujuannya adalah untuk mencoreng citra Tiongkok, merusak keamanan dan stabilitas Xinjiang, dan menghalangi pembangunan Tiongkok.
Di depan fakta dan kebenaran, BCI diam-diam mencabut pernyataan fitnah tersebut, namun netizen Tiongkok tidak mempercayainya. Menghadapi boikot tersebut, H&M mengeluarkan dua pernyataan, tetapi keduanya memutarbalikkan, menutupi, dan memainkan permainan kata.
Mereka tidak menanggapi keraguan dan pertanyaan netizen secara langsung atau merefleksikan permintaan maaf secara positif. Sebaliknya, mereka semakin membangkitkan kemarahan orang-orang Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok