Lama Baca 3 Menit

Vaksin mRNA Tiongkok Siap Memasuki Pasar Pada Akhir 2021

12 April 2021, 08:58 WIB



Vaksin mRNA Tiongkok Siap Memasuki Pasar Pada Akhir 2021-Image-1

Peneliti memperlihakan eksperimen untuk vaksin mRNA - Image from Xinhua

Bolong.id - Tiongkok akan memproduksi vaksin revolusioner pada akhir 2021, menggunakan teknologi genetik untuk merangsang sistem kekebalan manusia dari Virus Corona, kata Presiden Asosiasi Vaksin Tiongkok, Feng Duojia.

Vaksin Tiongkok yang saat ini banyak digunakan adalah vaksin inaktif, yang terbuat dari virus corona yang telah mati untuk merangsang sistem kekebalan. Namun, kali ini Tiongkok menggunakan messenger RNA untuk menyalin profil genetik virus dan melatih tubut untuk meningkatkan respon imun.

Dilansir dari CGTN pada Minggu (11/4/2021), teknologi tersebut memiliki banyak keuntungan seperti waktu pengembangan yang lebih singkat untuk memerangi varian virus, dan menggunakan bahan lebih baik.

Feng mengatakan vaksin mRNA yang dikembangkan bersama oleh Academy of Military Science (AMS), Walvax Biotechnology dan Suzhou Abogen Biosciences, telah menyelesaikan uji klinis fase 1 dan 2 dengan hasil  memuaskan. Rencana untuk uji klinis fase 3 di beberapa lokasi di luar negeri juga sedang dilakuka. 

Desember lalu, Walvax mulai bangun fasilitas produksi dengan kapasitas tahunan tahap pertama sebesar 120 juta dosis.

Pada bulan Maret, vaksin mRNA Tiongkok lainnya yang dikembangkan bersama oleh perusahaan bioteknologi Stemirna Therapeutics dan Rumah Sakit Shanghai East yang berbasis di Shanghai, memulai uji klinis pada manusia, hanya dua bulan setelah memperoleh persetujuan darurat.

Sejauh ini, vaksin COVID-19 buatan Tiongkok telah mendapatkan pengakuan global. Vaksin pertama Sinopharm telah menerima persetujuan penggunaan darurat di hampir 30 negara, termasuk Bahrain, Guyana, Hongaria, Serbia, dan Uni Emirat Arab. Hongaria adalah negara Uni Eropa pertama yang menyetujui vaksin Tiongkok.

Beberapa negara juga telah menyetujui jab CoronaVac Sinovac untuk penggunaan darurat, termasuk Brasil, Chili (tempat vaksin tersebut telah diujicobakan), Indonesia, Laos, Meksiko, dan Turki. 

Meksiko dan Pakistan telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin CanSinoBIO. Sedangkan untuk vaksin Anhui Zhifei Longcom telah mendapat persetujuan untuk digunakan di Uzbekistan. (*)