Lama Baca 4 Menit

Prabowo Bicara Laut China Selatan di Depan Menhan China dan AS

21 June 2021, 13:05 WIB

Prabowo Bicara Laut China Selatan di Depan Menhan China dan AS-Image-1

Prabowo - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto mengikuti 8th ADMM Plus secara virtual dari Kantor Kemhan RI Jakarta, Rabu (16/6/2021). Pertemuan dipimpin oleh Chairman Menhan II Brunei Darussalam Pehin Datu Lailaraja Major General (Ret) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof.

Dilansir dari berbagai sumber, salam sambutannya, Prabowo menyapa menteri pertahanan negara-negara ADMM-Plus antara lain Penasihat Negara dan Menhan Republik Rakyat Tiongkok Jenderal Wei Fenghe, Menhan India Shri Rajnath Singh, dan Menhan Amerika Serikat Lloyd J Austin III.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan terima kasih sekaligus penghargaan yang sebesar-besarnya atas nama pemerintah dan rakyat RI atas respons yang cepat (swift response) dan bantuan nyata (direct tangible assistance) saat musibah KRI Nanggala 402.

Respons yang cepat dari negara-negara partner telah membuktikan kegunaan dan efektivitas dari ADMM Plus. Prabowo menyampaikan dirinya dihubungi langsung oleh menhan negara ADMM Plus untuk menawarkan bantuan dengan cepat dan keprihatinan yang mendalam di antaranya oleh AS, Tiongkok, dan India. Namun, menurut dia, tidak semua tawaran bantuan dapat diterima karena keterbatasan waktu dan jarak.

"Sekali lagi, ADMM Plus telah terbukti menjadi forum dan instrumen yang nyata dan efektif yang benar-benar dapat memecahkan masalah-masalah mendesak dalam penanggulangan bencana, bantuan kemanusiaan dan insiden seperti yang Indonesia alami sendiri," kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan, berbicara tentang ADMM Plus, tentu saja akan dibicarakan pula ASEAN dan isu-isu yang sedang dihadapi ASEAN. Harus disadari ASEAN adalah bagian dari kawasan Indo-Pasifik di mana lebih dari separuh penduduk dunia tinggal dan di mana 70% dari output ekonomi dunia diproduksi, dan dua pertiga dari seluruh kegiatan ekonomi dunia terjadi kawasan Indo-Pasifik.

Berkaitan dengan isu Laut Tiongkok Selatan, Prabowo menyatakan kalau LCS adalah bagian utama dari kawasan Indo-Pasifik. Isu-isu kritis di Laut Tiongkok Selatan harus dihadapi dengan sangat realistis.

Indonesia berpendapat kepentingan internasional negara-negara besar di kawasan harus dipahami. Indonesia menganggap Tiongkok sebagai determinan utama di kawasan dan dunia. Sementara itu di lain pihak, Tiongkok harus juga memahami dan menghormati kepentingan strategis dari AS, India, Australia, Jepang, Republik Korea Selatan, dan Uni Eropa yang juga berpartisipasi dalam produktivitas ekonomi dan menentukan kesejahteraan dunia.

Prabowo menegaskan, Indonesia meyakini bahwa semua permasalahan yang terjadi di kawasan dapat diselesaikan.

"We are convinced that China is being led by wise leader, the US also as wise statesman and all leaders of the great powers we see," ujarnya.

"Para pemimpin kekuatan dunia saat ini memiliki tanggung jawab kepemimpinan di masing-masing pundaknya dan masa depan dunia ditentukan oleh kebijaksanaan dan kebajikan (wisdom and benevolence) mereka." (*) 

Informasi Seputar Tiongkok