Lama Baca 4 Menit

Cuan, Bisnis e-Commerce B2C Berkembang Pesat Selama Pandemi

05 July 2021, 12:58 WIB

Cuan, Bisnis e-Commerce B2C Berkembang Pesat Selama Pandemi-Image-1

Ilustrasi aplikasi AliExpress - Image from Caixin Global

Bolong.id – Pandemi covid-19 telah menyebabkan dampak besar pada ekonomi global, tetapi untuk e-commerce lintas batas, ini adalah peluang pengembangan yang langka. Menurut laporan yang dirilis oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), total perdagangan barang global pada tahun 2020 telah turun sebesar 5,3%, tetapi total perdagangan e-commerce lintas batas B2C global tidak turun, justru meningkat. Diperkirakan menjadi US$4,8 triliun pada 2026, dengan tingkat pertumbuhan majemuk sebesar 27%.

Dilansir dari Xinhua pada Senin (5/7/2021), memasuki tahun 2021, e-commerce lintas batas masih berkembang pesat, terlihat dari data unduhan aplikasi belanja yang dirilis Sensor Tower. Pada 16 Juni tahun ini, unduhan aplikasi belanja meningkat sebesar 32% selama paruh pertama tahun 2019.  

Misalnya Amazon Shopping, aplikasi ini menduduki puncak daftar dengan 78,8 juta unduhan, 13,8 juta di antaranya diunduh di Amerika Serikat, dan lebih banyak unduhan berasal dari luar negeri.

Ledakan e-commerce lintas batas telah mensejahterakan industri ini. Tingkat penetrasi Internet global terus berkembang, membuat platform e-commerce lintas batas B2C mencapai jangkauan global lebih cepat dan lebih mudah, dengan biaya yang lebih rendah.

Di sisi lain, dengan berkurangnya hambatan teknologi seperti banyaknya alat pembayaran digital, sejumlah besar pengusaha dan usaha kecil dan mikro telah bergabung dengan industri e-commerce lintas batas. Mereka cenderung memanfaatkan platform digital dengan lebih baik daripada perusahaan dan memperoleh perkembangan pesat.

Dalam perkembangan pesat e-commerce lintas batas global, e-commerce lintas batas Tiongkok memiliki berkinerja sangat baik. Statistik dari bea cukai Tiongkok menunjukkan bahwa impor dan ekspor e-commerce lintas batas Tiongkok menjadi 1,69 triliun yuan pada tahun 2020, meningkat 31,1%. 

Saat ini, Tiongkok adalah pasar transaksi e-commerce lintas batas B2C terbesar di dunia, dengan 26% transaksi global terjadi di sini, dengan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang masing-masing menempati peringkat kedua hingga kelima. 

Selain itu, pangsa transaksi e-commerce lintas batas di India, Timur Tengah, dan Rusia juga tumbuh pesat. Di antara 10 platform e-commerce lintas batas B2C teratas di dunia, tiga platform Tiongkok termasuk Alibaba masing-masing menempati posisi pertama, ketiga dan ketujuh (termasuk total volume transaksi pasar domestik).

Ekspansi platform Tiongkok yang berkelanjutan di pasar luar negeri juga secara bertahap mendiversifikasi tujuan, kategori, dan konsumen penjualan e-commerce. Menurut data yang disediakan oleh Alibaba AliExpress, dari 2010 hingga 2020, sepuluh ekonomi teratas dari platform GMV adalah Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, dan Brasil. Dari sisi produk penjualan, lima produk teratas adalah ponsel dan peralatan komunikasi, peralatan elektronik konsumen, peralatan rumah dan taman, fasilitas olahraga dan hiburan, dan pakaian wanita.

Di masa depan, ketika kondisi logistik, pembayaran, dan fasilitasi perdagangan global terus membaik, dan proses digitalisasi global semakin cepat, e-commerce lintas batas diharapkan dapat mengantarkan peluang pengembangan yang lebih besar. (*)


Informasi Seputar Tiongkok