Lama Baca 3 Menit

Kasus COVID-19 Terus Meningkat, DKI Jakarta dan Yogyakarta Bakal Kena Dampak Berat

14 July 2021, 17:34 WIB

Kasus
COVID-19 Terus Meningkat, DKI Jakarta dan Yogyakarta Bakal Kena Dampak Berat-Image-1

Covid di Indonesia - Image from Kompas

Bolong.id - Melonjaknya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sampai saat ini belum dapat diatasi. Kondisi ini mengakibatkan beban layanan rumah sakit meningkat di beberapa provinsi.

Jika laju kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang akan mengalami dampak paling berat. Prediksi ini didasarkan pada perhitungan skenario yang dibuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jika kasus COVID-19 naik 30-60 persen dalam beberapa pekan ke depan.

Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021) Menteri Kesehatan Budi mengatakan "Kalau (laju kasus COVID-19) memburuk 30 persen dalam seminggu hingga dua minggu ke depan, yang berat Yogyakarta dan DKI Jakarta."

Berdasarkan data yang dipaparkan Menkes jika kasus COVID-19 naik 30 persen, Yogyakarta akan membutuhkan 734 tempat tidur intensif dan 1.489 tempat tidur isolasi. Sementara DKI Jakarta akan membutuhkan 4.488 tempat tidur perawatan intensif dan 4.664 tempat tidur isolasi. 

Jika mencapai 60 persen, Jakarta membutuhkan hingga 5.880 tempat tidur perawatan intensif dan 10.299 tempat tidur isolasi. Sedangkan Yogyakarta membutuhkan dan 939 tempat tidur perawatan intensif dan 2.308 tempat tidur isolasi. 

Budi menjelaskan bahwa Yogyakarta konversi tempat tidur di Yogyakarta masih mungkin dilakukan, namun tidak untuk Jakarta, karena sudah lebih dari 50% tempat tidur dikonversikan menjadi tempat tidur COVID-19.

Menkes Budi menjelaskan terdapat tiga strategi yang bisa diaplikasikan pemerintah untuk menangani krisis kapasitas rumah yang sakit. Pertama, dengan mengonversi lagi jumlah tempat tidur perawatan lain untuk covid-19. 

Kedua, mengalihkan rumah sakit khusus untuk COVID-19. Ketiga, menambah rumah sakit lapangan atau darurat. Strategi-strategi tersebut, menurut beliau, sudah diterapkan di DKI Jakarta dan terus diupayakan agar bisa menutup kebutuhan yang diproyeksikan dalam beberapa waktu ke depan. (*)