Teleskop radio bulat (FAST) bukaan 500 meter berada di tengah pegunungan
- Image from People Daily Online
Bolong.id - Raksasa teknologi China Tencent dan Observatorium Astronomi Nasional di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) akan bersama-sama meluncurkan "rencana eksplorasi bintang" untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu Teleskop radio Aperture Spherical (FAST) sepanjang 500 meter di negara itu dalam pencarian pulsar dan eksplorasi alam semesta.
Dilansir dari 人民网 pada Jumat (9/7/2021), rencana bersama akan didasarkan pada teknologi visi komputer terkemuka dari lab Tencent dan kapasitas komputasi terkemuka Tencent Cloud, kata Pony Ma Huateng, pendiri dan CEO Tencent, melalui pesan suara WeChat pada hari Kamis di Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia 2021 yang diadakan di Shanghai.
Mendeteksi pulsar memiliki nilai praktis yang besar, selain sebagai bantuan utama dalam memahami alam semesta dengan lebih baik. Bintang-bintang neutron ini, dengan sifat pemintalannya yang sangat stabil, dapat berfungsi sebagai mercusuar alami untuk eksplorasi ruang angkasa manusia, kata Zhang Shuangnan, seorang profesor senior di Institut Fisika Energi Tinggi, CAS dan peneliti utama dari Institut Polarimeter Semburan Sinar Gamma - POLAR proyek.
Pada Mei, FAST China, telah mendeteksi 201 pulsar, termasuk beberapa pulsar paling redup, serta 40 milidetik dan 16 pulsar biner.
Memanfaatkan AI, Tencent Cloud dapat membantu memproses data besar yang diterima dari FAST dan menemukan petunjuk tentang pulsar melalui analisis AI visual.
Menurut Tencent, teknologi AI semacam itu diharapkan memainkan peran kunci penyaringan untuk merampingkan analisis para ilmuwan tentang beban besar data yang ditangkap oleh Sky Eye setiap hari. "Hanya butuh tiga hari untuk memproses pekerjaan yang sebelumnya memakan waktu satu tahun," kata orang dalam Tencent kepada Global Times, Kamis.
Computer vision adalah bidang AI yang melatih komputer untuk menafsirkan dan memahami informasi dari gambar digital, video, dan input visual lainnya.
"Pada tahun lalu, AI telah membawa lebih banyak kenyamanan ke kehidupan di berbagai bidang seperti perawatan medis, tata kelola kota, dan layanan non-kontak. Namun di bidang AI, apa yang masih belum diketahui lebih besar daripada yang diketahui.
“Kita harus membuat teknologi AI dapat diketahui, dikontrol, dapat digunakan, dan dapat diandalkan. Kita harus mengakali teknologi AI yang semakin kuat agar tetap terkendali,” kata Ma.
Sementara itu, Observatorium Astronomi Nasional tidak mengomentari permintaan Global Times untuk rincian lebih lanjut tentang kolaborasi ini.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement