Lama Baca 3 Menit

Alibaba Pecat 10 Karyawan yang Bocorkan Dokumen Dugaan Pelecehan Seksual

31 August 2021, 17:22 WIB

Alibaba Pecat 10 Karyawan yang Bocorkan Dokumen Dugaan Pelecehan Seksual-Image-1

Alibaba Pecat 10 Karyawan Yang Bocorkan Artikel Pelecehan - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Raksasa e-Commerce Tiongkok, Alibaba Group telah memecat 10 stafnya lantaran mempublikasikan akun karyawan yang tersandung kasus kekerasan seksual terhadap seorang mantan manajer. Dilansir dari FX168财经网 pada Selasa (31/8/2021), Alibaba mengumumkan secara internal pekan lalu bahwa mereka memecat beberapa karyawan tersebut karena berbagi konten eksplisit yang diposting di forum internal oleh seorang rekan bermarga Zhou, yang menuduh seorang mantan manajer melakukan pemerkosaan.

Adapun pelanggaran mereka termasuk berbagi screenshot dari postingan korban pelecehan itu di media sosial. Sedangkan tiga orang lainnya telah ditegur karena membuat komentar yang tidak pantas di forum publik. Alibaba sebelumnya telah memecat manajer yang dituduh melakukan pelecehan seksual dan menerima pengunduran diri dua eksekutif senior, setelah kasus tersebut memicu perdebatan tentang seksisme di kalangan perusahaan.

Chief Executive Officer Alibaba, Daniel Zhang telah mengakui bahwa penanganan keluhan perusahaannya adalah "penghinaan." Pernyataan Zhou tentang dipaksa untuk minum berlebihan dan dilecehkan selama dan setelah makan malam dengan klien telah menimbulkan simpati luas atas penderitaannya.

Akan tetapi, Alibaba tidak punya banyak pilihan selain memecat 10 karyawan yang bersangkutan karena mereka melanggar kebijakan yang sangat ketat terhadap mengekspos konten yang dilakukan di forum karyawan.

Platform karyawan internal di Alibaba terbuka untuk 250.000 karyawan Alibaba dan raksasa fintech Ant Group Co, kini dianggap terlarang dan perusahaan telah memecat orang lain karena membocorkan informasi tersebut di masa lalu.

Perwakilan Alibaba tidak segera menanggapi permintaan komentar tertulis. Insiden Alibaba bulan ini menyoroti kritik bahwa wanita Tiongkok diabaikan, diobyektifkan, atau dipaksa untuk mengambil bagian dalam ritual yang didominasi pria seperti minum-minum dengan klien, kemudian disingkirkan saat melaporkan pelecehan.

Ini bertepatan dengan pengawasan ketat pemerintah terhadap isu-isu mulai dari perilaku eksploitatif dan monopolistik hingga penyalahgunaan pekerja berupah rendah.  (*)