Lama Baca 3 Menit

Harta Karun China, Kait Ikat Pinggang Emas Raja Nanyue

22 August 2021, 15:08 WIB

Harta Karun China, Kait Ikat Pinggang Emas Raja Nanyue-Image-1

Kait ikat pinggang Raja Nanyue - Image from Yangcheng Evening News

Bolong.id - Kait ikat pinggang emas berbentuk kepala harimau dan liontin batu giok berbentuk naga yang dikumpulkan di Museum Raja Nanyue dari Dinasti Han Barat adalah artefak dari Dinasti Han Barat. Aksesoris digali di sisi kanan penutup kepala batu giok makam Raja Nanyue di Guangzhou pada tahun 1983.

Dilansri dari Yangcheng Evening News pada Sabtu (21/8/2021), aksesoris  ini terdiri dari liontin giok naga yang diukir dari safir dan kait kepala harimau emas. Liontin batu giok berbentuk naga panjangnya 11.5cm, kait emasnya panjangnya 5.9cm, dan panjang keseluruhannya 14,4cm, membentuk gambaran yang jelas tentang pertempuran antara naga dan harimau. 

Pertempuran antar hewan adalah motif umum budaya Xiongnu. Aksesoris ini terkubur di ruang peti mati utama makam Raja Nanyue, terbuat dari emas, perak, tembaga, dan batu giok. Aksesoris Ini hanya bisa dikenakan oleh Raja Nanyue sendiri. Merupakan simbol status bangsawan Raja Nanyue.

Liontin naga ditekuk menjadi bentuk S, kepalanya melihat ke belakang dan membuka mulutnya seperti ingin menelan sirip punggung, ekornya digulung ke belakang, dan bagian ekor, dan tiga lubang bundar kecil dibor di kedua sisi patahan, sebagai tempat untuk memasukkan tali agar kedua bagian ini terhubung. 

Untuk kait pita emas permukaannya dipoles hingga mengkilap, ekor kait dan kepala kait berbentuk kepala harimau. Kepala harimau dan alis ekor kait terangkat, dan bagian atas dahi membentuk karakter Han "Wang" yang berarti raja. Bentuk kait ini menunjukan kepala harimau yang sedang menggigit ekor naga. Karena liontin naga ini patah, dibuatlah pengait emas kepala harimau khusus untuk mencocokkannya, sehingga liontin giok tersebut dapat berubah fungsinya menjadi pengait ikat pinggang.

Aksesoris ini digunakan oleh orang zaman dahulu untuk mengikatkan pakaian. Fungsinya sama dengan ikat pinggang masa kini. Chen Xin, wakil pustakawan penelitian Institut Relik Budaya dan Arkeologi Guangzhou, mengatakan bahwa perkembangan kail mencapai puncaknya pada periode musim semi dan musim gugur dan periode Negara-Negara Berperang, Lalu disempurnakan pada masa dinasti Han. Pesona keseluruhan dari perkakas ini jelas dan diukir dengan halus. Ini adalah karya klasik giok di Dinasti Han. (*)


Informasi Seputar Tiongkok