Lama Baca 3 Menit

Minyak Kelapa Turunkan Berat Badan? Simak Ini...

14 August 2021, 10:28 WIB

Minyak Kelapa Turunkan Berat Badan? Simak Ini...-Image-1

Apakah minyak kelapa bisa untuk diet - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id -  Di Tiongkok muncul tren, konsumsi minyak kelapa bisa menurunkan berat badan. Karena meningkatkan rasa kenyang, mempercepat metabolisme, mempercepat pembakaran lemak.

Dilansir dari 中国公众健康网 pada Jumat (13/8/2021), minyak kelapa mengandung Medium Chain Fatty Acids (MCFA - asam lemak rantai sedang). Bandingkan dengan Long Chain Fatty Acids (LCFA, asam lemak rantai panjang) pada lemak babi.

Perjalanan makanan setelah masuk ke lambung, demikian: Diserap usus kecil, melewati sistem limfatik lalu masuk sirkulasi darah. 

MCFA memiliki berat molekul kecil, langsung masuk ke darah. Lalu masuk ke liver, diproses jadi energi. Untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh bergerak.

LCFA punya berat molekul besar. Perjalanannya lebih lambat dibanding MCFA. Karena lambat, maka disimpan di jaringan adiposa. Inilah yang membuat orang gemuk. semakin menumpuk, semakin gemuk.

Apakah ini benar?

Riset membuktikan bahwa lemak minyak kelapa diproses lebih cepat daripada lemak babi. Sehingga MCFA membantu menurunkan berat badan. Tapi kesimpulan ini tidak bisa langsung diperluas ke minyak kelapa. Tidak ada bukti bahwa minyak kelapa dapat meningkatkan metabolisme dasar tubuh.

Apalagi jalur metabolisme 70% ~ 80% asam laurat (asam lemak dengan kandungan minyak kelapa tertinggi) di dalam tubuh, tidak seperti yang disebutkan di atas. 

Setelah diserap, langsung disuplai dengan energi, tetapi lebih dekat dengan asam lemak rantai panjang, yang akan diangkut ke seluruh bagian tubuh dan dapat mensintesis lemak dan diakumulasikan.

Banyak MCT (medium Chain Trygliceride) yang digunakan dalam studi penurunan berat badan, bahkan jika mereka diekstraksi dari minyak kelapa, hanya mengekstrak 6-10 MCT karbon dan tidak mengandung asam laurat, dan studi ini menggunakan 100% MCT murni.

Jadi, asumsi makan minyak kelapa dapat menurunkan berat badan, belum tentu benar. 

 Badan kesehatan dunia, WHO mengatakan bahwa, asupan energi total lemak untuk orang dewasa harus kurang dari 30% per hari. 

Itu dari lemak tak jenuh (ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak bunga matahari, kedelai, minyak lobak, minyak zaitun) lebih baik dari lemak jenuh (dari daging berlemak, mentega, minyak kelapa sawit dan kelapa, krim, keju, dan lemak babi) dan semua jenis lemak trans.

Sebuah artikel yang diterbitkan di Circulation pada Maret 2020 memilih 16 artikel uji klinis yang berbeda tentang konsumsi minyak kelapa dalam jangka panjang. 

Kesimpulan akhirnya jelas menyatakan bahwa, minyak kelapa tidak dapat dianggap sebagai ‘minyak sehat’ karena secara signifikan dapat meningkatkan tingkat lipoprotein densitas rendah (LDL) dalam darah dan membawa risiko kesehatan. (*)