Xi Jinping - Image from voanews.com
Jakarta, Bolong.id - Pandemi COVID-19 berdampak terhadap lebih dari 57,4 juta orang dan mengakibatkan lebih dari 1,3 juta jiwa meninggal dunia di seluruh dunia. COVID-19 membuktikan dunia kalah karena banyak kelemahan dalam tata kelola global.
Tiongkok di bawah kendali Xi Jinping sebagai Presiden, ternyata telah lebih dahulu ikut skema pemutihan utang terhadap negara-negara miskin.
"Kita harus terus mendukung negara-negara berkembang, dan membantu mereka untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan pandemi," kata Xi Jinping dalam pertemuan G20.
Dilansir dari CGTN pada Selasa (24/11), Tiongkok telah sepenuhnya menerapkan G20 Debt Service Suspension Initiative (DSSI) sambil mengatasi berbagai kendala yang dialaminya sendiri. Menurut Xi Jinping, nilainya telah melampaui US$ 1,3 miliar (sekitar 18,4 triliun rupiah).
G20 meluncurkan DSSI pada April demi mengatasi kendala likuiditas yang harus segara diatasi negara-negara berpendapatan rendah. Dengan demikian, pembayaran cicilan utang dari 1 Mei hingga akhir tahun ini dapat ditunda.
Penundaan pembayaran utang akan diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Hal ini telah ditetapkan sejumlah menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada Oktober lalu. (*)
Advertisement