Lama Baca 3 Menit

China Mulai Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Proyek Fotovoltaik di Gurun

02 November 2021, 12:18 WIB



China Mulai Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Proyek Fotovoltaik di Gurun-Image-1

China Memulai Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Proyek Fotovoltaik di Gurun - Image from People Daily China

Bolong.id - Tiongkok telah memulai serangkaian proyek pembangkit listrik tenaga angin dan fotovoltaik besar di daerah gurunnya pada pertengahan Oktober, kata perencana ekonomi utama negara itu, Sabtu.

Dilansir dari  中国青年报 pada Minggu (31/10/2021), menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, proyek-proyek ini terletak di Mongolia Dalam Tiongkok utara dan Gansu, Qinghai dan Ningxia di Tiongkok barat laut, dengan kapasitas terpasang hampir 30 juta kilowatt.

Komisi mengatakan bahwa mempromosikan tenaga angin dan fotovoltaik akan membantu memulihkan ekosistem di daerah gurun, meningkatkan ekonomi lokal, dan berkontribusi pada upaya pengurangan karbon negara itu.

Proyek-proyek ini termasuk di antara daftar negara untuk mengembangkan tenaga angin dan fotovoltaik di daerah gurun. Total kapasitas terpasang diperkirakan mencapai 100 juta kilowatt jika semua proyek dalam daftar tersebut rampung.

Tiongkok telah merumuskan dan menerapkan berbagai strategi, peraturan, kebijakan, standar, dan tindakan untuk memenuhi targetnya dalam menanggapi perubahan iklim, kata buku putih yang dirilis pada hari Rabu.

Pada tahun 2020, Tiongkok mengumumkan target dan tindakan baru. Ini bertujuan untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum tahun 2060, dan menurunkan intensitas karbonnya lebih dari 65 persen pada tahun 2030 dari tingkat tahun 2005.

Tiongkok akan membangun sistem energi yang bersih, rendah karbon, aman dan efisien, meningkatkan pangsa konsumsi energi non-fosil menjadi sekitar 20 persen pada tahun 2025, sekitar 25 persen pada tahun 2030, dan lebih dari 80 persen pada tahun 2060, menurut sebuah dokumen panduan yang diresmikan pada 24 Oktober oleh otoritas Tiongkok. (*)