Ilustrasi Kebocoran Data Pribadi - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Pengamat IT sekaligus CEO & Chief Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah memberikan tips cara mencegah kebocoran data pribadi bagi pengguna aplikasi belanja online. Sebab kata dia, kebocoran data pribadi di aplikasi belanja online bisa terjadi akibat pihak pengguna aplikasi itu sendiri.
“Pengguna sebaiknya mencari tahu jenis autentifikasi aplikasi yang diunduh, menggunakan kata sandi yang tidak mudah dilacak, serta menghindari pengunduhan aplikasi yang tidak resmi. Selanjutnya, sistem operasi aplikasi gadget dan PC sebaiknya diperbarui secara berkala,” ujar Ruby dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Ia juga meminta masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja online. Maksudnya adalah agar konsumen tidak mudah jadi target penipuan via online shop.
“Maka dari itu, kecerdasan dalam berbelanja, khususnya secara online, harus semakin dijunjung tinggi,” kata Ruby.
Sementara itu, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami betul cara berbelanja online yang benar dan aman. Ia mengatakan, meningkatnya tren berbelanja online perlu diiringi dengan perilaku konsumen yang lebih cerdas saat membeli barang dan jasa, guna terhindar dari kerugian.
Sedangkan ahli bisnis online Michael Sugiharto mengingatkan kepada konsumen untuk tidak mudah percaya dengan harga barang yang terlalu murah di e-commerce. Michael menyarankan untuk membandingkan harga dengan lapak lainnya dan pastikan harganya tidak terlalu jauh berbeda.
Ia juga meminta konsumen memperhatikan perilaku penjual. Jika berniat menipu, biasanya penjual memaksa pembeli untuk segera membayar. Pembeli juga dapat memastikan jejak digital penjual, contohnya dengan pengecekan nomor rekening penjual di situs milik Kominfo, cekrekening.id.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement