Lama Baca 3 Menit

Jumlah Pelajar Tiongkok yang Mendaftar di Universitas Inggris Meningkat!

22 August 2020, 07:00 WIB

Jumlah Pelajar Tiongkok yang Mendaftar di Universitas Inggris Meningkat!-Image-1

Pelajar Tiongkok yang belajar di Inggris - Image from cgtn

Inggris, Bolong.id - Meski pandemi COVID-19 masih melanda dunia, para pelajar Tiongkok masih berharap untuk bisa kuliah di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lonjakan pendaftaran siswa yang ingin masuk universitas di Inggris.

Wabah COVID-19 telah membuat perjalanan jauh lebih sulit pada tahun 2020 dan ada kekhawatiran bahwa universitas di Inggris akan terkena kerugian finansial oleh siswa asing.

Terdapat kenaikan sebesar 14% pelajar Tiongkok yang mendaftarkan diri ke universitas Inggris dengan total lebih dari 120.000 orang yang mendaftar. 

"Tahun 2020 sebelum pandemi, kami mengharapkan perekrutan besar-besaran," kata Nick Hillmann, direktur Institut Kebijakan Pendidikan Tinggi Inggris.

"Sebenarnya angkanya positif, tapi tidak sepositif yang diharapkan. Hanya karena orang-orang masih mengatakan bahwa mereka ingin datang, bukan berarti mereka akan datang.”

"Masih ada beberapa minggu sampai semester baru dimulai dan mereka harus ke sini dengan pesawat. Keluarga mereka perlu tahu bahwa mereka akan aman ketika mereka tiba di sini. Apabila ada serangan gelombang kedua pandemi, maka mereka akan mendaftarkan pendaftaran mereka.”

Ini adalah pandangan yang sebagian besar dimiliki oleh British Council, salah satu organisasi yang mempromosikan universitas dan pendidikan Inggris secara internasional.

Jezreel Goh, pemimpin tim Asia Timur British Council di Beijing mengatakan, virus corona adalah perhatian utama di antara para siswa yang berpikir untuk bepergian ke Inggris untuk kuliah.

"Kami tidak akan tahu angka sebenarnya mungkin sampai nanti di musim gugur," kata Goh kepada CGTN.

"Saat ini, melihat umpan balik yang kami dapat dari agen dan mahasiswa, permintaan masih ada, keinginan masih ada. Namun mungkin saja mahasiswa dalam angkatan ini dapat mempertimbangkan untuk menunda hingga Januari 2021 atau mereka mungkin mempertimbangkan untuk belajar online." (*)