vaksin - Image from ayosemarang.com
Jakarta, Bolong.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sekitar 660 juta dosis sudah didapat melalui jalur bilateral maupun multilateral. Ini didapat dari 5 perusahaan pengadaan vaksin COVID-19 yang berbeda.
"Empat bilateral, satu multilateral," sebutnya dalam konferensi pers Selasa (29/12/2020). Dilansir dari Detik health pada Rabu (30/12/2020).
Ia juga menjelaskan, tahap pertama vaksinasi akan ditujukan pada 1,3 juta tenaga kesehatan pada periode Januari-April 2021. Tahap selanjutnya adalah untuk petugas layanan publik sekitar 17,4 juta orang, lalu lansia sekitar 21,5 juta orang.
Rincian pengadaan vaksin COVID-19 dan perkiraan jadwal kedatangannya di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Sinovac
3 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi (Desember 2020)
122 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk (Desember 2020-Januari 2022)
100 juta dosis masih opsional (September 2021-Maret 2021)
2. Novavax
50 juta dosis vaksin (Juni 2021-Maret 2022)
80 juta dosis masih opsional (Juni 2021-Maret 2022)
3. COVAX/GAVI
54 juta dosis vaksin (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
54 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
4. AstraZeneca
50 juta dosis vaksin dalam finalisasi (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
50 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
5. Pfizer/BioNTech
50 juta dosis vaksin dalam finalisasi (Kuartal III 2021-Kuartal I 2022)
50 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal III 2021-Kuartal I 2022)
Advertisement