Lama Baca 3 Menit

Sejarah, Pasukan Inggris Kuasai Hong Kong

26 January 2021, 10:37 WIB

Sejarah, Pasukan Inggris Kuasai Hong Kong-Image-1

Pasukan Inggris Menyerang dan Menguasai Hong Kong - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - Pada 26 Januari 1841, pasukan Inggris mulai menyerang dan menguasai Hong Kong.

Hong Kong terletak di tenggara Muara Sungai Mutiara di Provinsi Guangdong, termasuk Pulau Hong Kong, Kowloon dan "Wilayah Baru", seluas 1.066 kilometer persegi. Sejak Dinasti Tang, pemerintah Tiongkok telah mengirim pasukan ke pos di Hong Kong dan berpatroli di laut. 

Dari Dinasti Song hingga Dinasti Ming, sejumlah orang dari daratan China pindah ke Hong Kong untuk menetap dari tahun ke tahun. Selama Dinasti Qing, Hong Kong berada di bawah yurisdiksi Kabupaten Xin'an, Provinsi Guangdong.

Pada awal abad ke-18, Inggris memulai perdagangan opium dengan China. Pada Juni 1840, pemerintah Qing memerintahkan pelarangan opium. Inggris dengan berani melancarkan Perang Candu pertama dan mengirim pasukan untuk menyerang Guangzhou. Pada tanggal 26 Januari 1841, Inggris mengirimkan pasukan untuk menguasai Hong Kong secara paksa.

Pada awal 1833, penjajah Inggris dengan sengaja menguasai pulau-pulau di lepas pantai untuk menyerang China. Pada tahun 1834, menyadari bahwa Hong Kong bermanfaat bagi mereka secara strategis dan komersial. Setelah itu, pendudukan pulau-pulau pesisir China menjadi sasaran terpenting dalam penjajah Inggris. 

Lebih dari 50 tahun sejak kependudukan Inggris di Hong Kong, pemerintah Inggris memaksa pemerintah Qing untuk menandatangani tiga perjanjian yang tidak setara tentang masalah Hong Kong, yang menduduki seluruh wilayah Hong Kong.

Pada tanggal 29 Agustus 1842, pemerintah Inggris dan pemerintah Qing menandatangani Perjanjian Nanjing, perjanjian tidak setara pertama dalam sejarah modern negara ini, di mana Pasal 3 menetapkan bahwa Hong Kong diserahkan kepada Inggris.

Pada tahun 1856, Inggris melancarkan "Perang Candu" kedua dan memaksa pemerintah Qing untuk menandatangani "Perjanjian Beijing" pada tanggal 24 Oktober 1860, menyerahkan wilayah Tiongkok di selatan Jalan Perbatasan di Semenanjung Kowloon ke Inggris. (*)

[Megawati Putri/Penerjemah]

[Lupita/Penulis]