Lama Baca 5 Menit

Cerita Sahabat Nabi yang Bertugas Sebarkan Islam di China

28 February 2022, 15:39 WIB

Cerita Sahabat Nabi yang Bertugas Sebarkan Islam di China-Image-1

Sa’ad bin Abi Waqqash - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Bolong.id – Sa’ad bin Abi Waqqash berperan dan kontribusi yang besar dalam dakwah Islam. Bersama Rasulullah SAW, dia hampir mengikuti semua peperangan untuk menegakkan Islam.

Dilansir dari Merdeka.com, Sa’ad bin Abi Waqqash juga orang pertama yang melepaskan anak panah dalam peperangan membela Islam. Begitu pun menjadi orang pertama yang terkena anak panah.

Sa’ad bin Abi Waqqash memeluk Islam ketika usianya baru 17 tahun. Dia termasuk golongan yang pertama masuk Islam (assabiqunal awwalun).

Sa’ad memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan. Di antaranya menjadi satu dari 10 orang yang dijamin Rasulullah SAW masuk surga, orang yang doanya diterima dan menjadi pasukan berkuda di Perang Badar dan Uhud.

Dalam buku Ash-Shaffah yang ditulis Yakhsyallah Mansur, Sa’ad juga menjadi sebab turunnya (asbabun nuzul) tiga wahyu Allah kepada Rasulullah SAW. Pertama, QS. Luqman ayat 15. Ayat ini turun setelah kejadian ibunda Sa’ad bin Abi Waqqash tidak mau makan karena tahu anaknya memeluk agama Islam.

Kedua, QS. Al-An’am ayat 52-52. Menurut Sa’ad, ayat tersebut berkaitan dengan enam orang sahabat. Dan dirinya adalah salah satunya.

Ketiga, QS. Al-Anfal ayat 1. Sa’ad bin Abi Waqqash berhasil membunuh orang yang telah membunuh saudaranya, Umair, dalam Perang Badar. Sa’ad juga berhasil mengambil pedang orang tersebut sebagai ghanimah.

Namun Rasulullah SAW  memerintahkannya agar pedang tersebut disimpan di tempat rampasan perang. Ini membuat Sa’ad sedih. Tak berselang lama, turunlah QS. Al-Anfal ayat 1. Rasulullah SAW kemudian memberikan pedang tersebut kepada Sa’ad.

Sa’ad bin Abi Waqqash termasuk salah satu sahabat yang memiliki umur panjang. Ia wafat pada usia 83 tahun. Ia hidup di era Rasulullah SAW, Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan.

Pada saat kekhalifahan Umar bin Khattab, Sa’ad diangkat untuk memimpin pasukan umat Islam melawan Persia dalam Perang Kadisiah. Pasukan umat Islam dibawah komando Sa’ad bin Abi Waqqash berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Persia.

Kemenangan ini sekaligus menjadi pintu masuk dalam mendakwahkan Islam di bumi Persia. Sementara pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqqash ditugaskan untuk memimpin delegasi ke Tiongkok.

Dalam buku Perkembangan Islam di Tiongkok yang ditulis Ibrahim Tien Ying Ma, ini menjadi tonggak pertama dakwah Islam di negeri tirai bambu. Sebetulnya, ada banyak versi tentang awal dan proses masuknya Islam ke Tiongkok.

Ada yang menyebut Islam masuk ke Tiongkok dibawa oleh sahabat Rasulullah SAW yang menetap di Abyssinia (Ethiopia) setelah hijrah yang pertama. Mereka menetap di sana dan tidak kembali lagi ke Mekkah setelah peristiwa hijrah itu.

Kemudian beberapa tahun setelahnya, mereka berlayar dari Abyssinia ke Tiongkok untuk mendakwahkan Islam. Ada juga yang menyebut kalau Islam masuk ke Tiongkok dibawa oleh Sa’ad bin Abi Waqqash. Hampir sama dengan versi yang pertama, Sa’ad bin Abi Waqqash berlayar dari Abyssinia ke Tiongkok untuk menyebarkan Islam pada tahun 616 M.

Setelah beberapa saat berada di Tiongkok, Sa’ad balik ke Arab. Dan sekitar 20 tahun setelahnya Sa’ad kembali lagi ke Tiongkok untuk meneruskan dakwahnya.

Dari semua versi yang ada, Ibrahim Tien Ying Ma menyebut bahwa yang paling valid adalah versi yang pertama. Di mana, Sa’ad dikirim Khalifah Utsman bin Affan untuk memimpin delegasi ke Tiongkok untuk mendakwahkan Islam pada tahun 615 M, atau sekitar 20 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Dalam buku History of Tiongkok karya Ivan Taniputera, rombongan Muslim itu diterima dengan baik oleh Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Kaisar Tiongkok juga menunjukkan toleransinya. Dia memperbolehkan delegasi umat Islam tersebut tidak melakukan tradisi penyembahan di hadapan kaisar. Sang Kaisar paham bahwa umat Islam tidak melakukan penyembahan terhadap manusia.

Tidak hanya itu, Sang Kaisar Tiongkok juga mengizinkan delegasi yang dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash itu untuk mendirikan tempat ibadah, masjid. Maka dibangun lah sebuah masjid agung pada 742 M. Masjid itu bernama Masjid Huaisheng atau dikenal dengan Masjid Sa’ad bin Abi Waqqash di Provinsi Guanzhou. (*) 


Informasi Seputar Tiongkok