Lama Baca 3 Menit

China Bantu Kebutuhan Pokok ke Ukraina 5 Juta Yuan

10 March 2022, 12:39 WIB

China Bantu Kebutuhan Pokok ke Ukraina 5 Juta Yuan-Image-1

Zhao Lijian - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Pemerintah Tiongkok memberikan bantuan makanan dan kebutuhan sehari-hari ke Ukraina sebilai 5 juta Yuan (sekitar Rp11,3 miliar). Itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, dalam konferensipers, Rabu (9/3/2022).

Dilansir dari 央视新闻 pada Rabu (09/02/22), di konferensi pers, wartawan bertanya: "Kami memperhatikan, Ukraina kini dalam kondisi parah. Apakah Tiongkok memberikan bantuan kemanusiaan?".

Zhao Lijian menjelaskan bahwa Palang Merah Tiongkok telah merilis berita bahwa atas permintaan Ukraina, Palang Merah Tiongkok memberikan sejumlah bahan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina, termasuk makanan dan kebutuhan sehari-hari, senilai 5 juta yuan (sekitar Rp. 11 miliar).

Pada 9 Maret kemarin, batch pertama bahan telah dikirim dari Beijing, dan akan dikirimkan ke Palang Merah Ukraina sesegera mungkin melalui cara yang sesuai.

Kementerian Luar Negeri juga menjelaskan bahwa sebagian besar warga Tiongkok di Ukraina telah dievakuasi.

Di konferensi pers, seorang reporter bertanya "Sejauh yang kami tahu, kedutaan besar Tiongkok di Ukraina mengatakan pada tanggal 8 lalu, bahwa kelompok terakhir mahasiswa Tiongkok di Ukraina yang terjebak di Sumy, dievakuasi dengan bus. Adakah penjelasan mengenai hal tersebut?".

Zhao Lijian mengatakan bahwa dengan upaya bersama dari semua pihak, lebih dari 100 siswa Tiongkok di daerah Sumy telah dievakuasi dengan aman dari daerah berisiko tinggi, dan sebagian besar warga Tiongkok di Ukraina telah dievakuasi.

Zhao Lijian juga mengatakan bahwa "Saya sekali lagi mengingatkan beberapa warga Tiongkok yang tetap di Ukraina untuk memperhatikan keselamatan, memperkuat persiapan pencegahan dan tanggapan, dan menjaga kontak dengan kedutaan dan konsulat Tiongkok di Ukraina, yang akan terus memberikan perlindungan dan bantuan konsuler." (*)