Lama Baca 4 Menit

Kenali Cara Tepat Konsumsi Aspirin

30 January 2021, 10:00 WIB

Kenali Cara Tepat Konsumsi Aspirin-Image-1

Aspirin - Image from Intenet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Saat ini, aspirin bukanlah obat yang direkomendasikan untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, tetapi masih merupakan obat yang direkomendasikan untuk pencegahan sekunder. Efek dari aspirin adalah fungsi platelet dalam darah untuk menghentikan pendarahan. 

Acetosal atau aspirin adalah obat pengencer darah atau obat yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. Sebagai pengencer darah, aspirin digunakan pada penderita penyakit jantung koroner, serangan jantung, penyakit arteri perifer, atau stroke.

Selain mencegah penggumpalan darah, aspirin merupakan obat untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam. Perlu diingat, sebaiknya konsumsi aspirin setelah makan, karena obat ini dapat menimbulkan sakit maag.

Jika kulit seseorang rusak, robek atau berdarah, akan banyak trombosit yang keluar dari pembuluh darah yang pecah, menjaring sejumlah besar sel darah merah dan membentuk gumpalan darah kecil, dan menyumbata pembuluh darah yang pecah. 

Namun, hemostatis trombosit dapat menghentikan pendarahan dan mungkin juga berakibat buruk. Ketika tubuh manusia membentuk plak aterosklerotik, jika plak tidak stabil dan pecah, trombosit juga akan ikut menghalangi pecahnya plak tersebut, tetapi karena terlalu banyak trombosit yang terkumpul di celah plak, maka akan mudah membentuk gumpalan darah. Pada saat itulah, aspirin harus digunakan.

Dua kelompok orang secara klinis dianjurkan untuk menggunakan aspirin, yaitu:

1. Mereka yang penyakit kardiovaskular dan serebrovaskularnya belum terdiagnosis, tetapi ada beberapa faktor risiko tinggi, yang sejalan dengan kelompok risiko tinggi penyakit kardiovaskular aterosklerotik. Pertimbangkan untuk mengonsumsi aspirin dosis kecil (75-100 mg / hari) untuk pencegahan primer, seperti orang dewasa antara 40 dan 70 tahun, mereka dengan peningkatan risiko iskemia, dll. 

2. Pasien yang telah didiagnosis penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, terutama yang telah memasang stent koroner, harus mengonsumsi aspirin untuk pencegahan selama tidak ada kontraindikasi.

Kelompok yang tidak dianjurkan konsumsi Aspirin

Ada tiga kelompok orang yang tidak cocok untuk pencegahan primer aspirin, yaitu orang berusia >70 atau <40 tahun; orang dengan risiko tinggi perdarahan, termasuk antiplatelet, antikoagulan, glukokortikoid, obat antiinflamasi nonsteroid dan obat lain yang meningkatkan risiko perdarahan, perdarahan lambung, tukak lambung, riwayat perdarahan atau bagian lain dari penyakit, usia> 70 tahun, trombositopenia, disfungsi koagulasi, penyakit hati berat, penyakit ginjal kronis stadium 4 sampai 5, infeksi Helicobacter pylori yang tidak terderadikasi, hipertensi yang tidak terkontrol, dll.; risiko perdarahan dinilai lebih besar daripada risiko trombosis pasien.

Mengonsumsi Aspirin dengan Benar

Pastikan selalu membaca informasi yang tertera di kemasan sebelum menggunakan aspirin, atau gunakan obat ini sesuai dengan resep dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang diberikan dokter.

Aspirin dikonsumsi sesudah makan dan diminum dengan air putih. Aspirin perlu dikonsumsi dalam keadaan utuh, jangan digigit atau dikunyah, kecuali memang bentuknya sebagai obat kunyah.

Jangan langsung berbaring setelah minum obat. Tunggu hingga 10 menit, agar tidak sakit perut. Usahakan untuk mengonsumsi aspirin pada waktu yang sama setiap harinya, agar pengobatan lebih efektif.

Jika lupa mengonsumsi aspirin, segera minum apabila jadwal dosis berikutnya belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis di jadwal berikutnya untuk menggantikan dosis yang terlewat.

[Matsnaa Chumairo/Penerjemah]

[Lupita/Penulis]