Lama Baca 3 Menit

Disebut Sebagai Satu-satunya Mediator Rusia-Ukraina, Begini Respon China

06 March 2022, 14:57 WIB

Disebut Sebagai Satu-satunya Mediator Rusia-Ukraina, Begini Respon China-Image-1

Ilustrasi situasi di Ukraina - Image from Getty Images

Bolong.id - Akun resmi WeChat "Perwakilan Tiongkok untuk Uni Eropa" melaporkan pada 6 Maret 2022 bahwa juru bicara mereka telah memberikan respon atas pernyataan Uni Eropa yang menyatakan bahwa Tiongkok adalah satu-satunya mediator dalam menyelesaikan masalah Ukraina.

Baru-baru ini, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, mengatakan bahwa baik Eropa maupun Amerika Serikat tidak dapat berperan sebagai mediator untuk Rusia dan Ukraina. Dia menyampaikan bahwa hanya Tiongkok yang dapat melakukan itu, dan Tiongkok harus memainkan perannya.

Merespon hal ini, Perwakilan Tiongkok untuk Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya telah mencatat laporan yang relevan dan sangat memperhatikan situasi di Ukraina. Mereka berharap pertempuran dapat dihentikan sesegera mungkin, situasi dapat diredakan, keselamatan jiwa dan harta benda warga sipil dapat dijamin secara efektif, dan krisis kemanusiaan skala besar dapat dihindari.

Dilansir dari 界面新闻 pada Minggu (6/3/2022), mereka mengatakan tidak ingin melihat situasi di Ukraina berkembang seperti sekarang ini. Tiongkok selalu memutuskan posisi dan kebijakannya berdasarkan manfaat dari masalah itu sendiri. 

Tiongkok percaya bahwa untuk menyelesaikan krisis Ukraina, pihaknya harus bertindak sesuai dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB, menghormati dan menjaga kedaulatan dan integritas wilayah semua negara, dan menyelesaikan perselisihan melalui cara damai melalui dialog.

Tiongkok mendukung semua upaya yang akan membantu meredakan situasi dan menyelesaikannya secara politik. Tiongkok mengatakan bahwa ia menentang tindakan apa pun yang tidak kondusif untuk mempromosikan solusi diplomatik, tetapi malah menyulut api dan meningkatkan situasi. 

Tiongkok mendorong negosiasi langsung antara Rusia dan Ukraina, serta dialog yang setara antara Amerika Serikat, NATO, Uni Eropa dan Rusia, menghadapi kontradiksi dan masalah yang terakumulasi selama bertahun-tahun, dan berusaha untuk membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi-bagi. (*)


Informasi Seputar Tiongkok