Robobus - Image from Twitter Pix Moving
Bolong.id - Robous, kendaraan listrik otonom yang dikembangkan Tiongkok akan segera beroperasi di Shanghai. Sebelum resmi dioperasikan bus ini akan melakukan uji coba.
Dilansir dari AutoByte pada Senin (14/3/2022), setelah uji coba operasi Robobus dinyatakan berhasil, ini akan dioperasikan di Lingnan, Shanghai untuk layanan perjalanan wisata yang dibuka untuk umum.
PIX Moving bekerja sama dengan perusahaan kendaraan otonom Shanghai Space meancang Robobus dengan teknologi sasis skateboard dan berpusat pada algoritma AI.
Karena teknologi ini, model ini juga tidak memiliki kokpit, serta bagian mekanis manual seperti setir kemudi, pedal kaki, dan kaca spion.
Setelah mampu diproduksi secara massal, Robobus akan digunakan untuk lalu lintas kota, menghubungkan stasiun kereta bawah tanah, terminal bus, pusat perbelanjaan besar, dan gedung perkantoran dengan jarak 2-3km.
Rangka Robobus - Image from AutoByte
Selain dapat mendeteksi lampu lalu lintas, Robobus ini juga mampu untuk menangani skenario lalu lintas yang kompleks di berbagai kota, seperti persimpangan dengan orang dan kendaraan, cut in Handling, ghost probe (istilah-istilah lalu lintas), dll,. Selain itu Robobus bisa menangani kondisi lingkungan dan cuaca yang berbeda seperti mendung, cerah, hujan, dan malam hari.
Untuk memastikan keamanan, bagian kontrol operasi Robobus dilengkapi dengan beberapa lapisan redundansi keselamatan. Setiap bagian kontrol elektronik utamanya mengadopsi metode cadangan. Ketika satu atau lebih bagian rusak, suku cadang akan dengan cepat dan aktif mengganti pekerjaannya untuk memastikan keamanan.
Karena persyaratan kecepatan kendaraan yang rendah (20-40km/jam), jarak pendek, dan rute mengemudi yang relatif tetap di lokasi lalu lintas ramai, hal tersebut juga dianggap sebagai salah satu skenario termudah untuk mengemudi secara otonom, dan prospek komersialisasi dalam beberapa tahun ke depan relatif cerah.
Robobus - Image from AutoByte
Dalam dua tahun terakhir, kota-kota termasuk Guangzhou, Fuzhou, Xiamen, Chengdu, Suzhou, Wuhan, dll. telah dengan giat mengembangkan jalur koneksi bus mikrosirkulasi atau kereta bawah tanah, yang bertujuan untuk menerobos kemacetan, memperkuat koneksi jaringan jalan di daerah yang berdekatan, dan mengurangi tekanan lalu lintas.
Dari perspektif global, Robobus adalah pasar senilai $100 miliar (sekitar Rp 1,430). Menurut riset pasar Allied, sebuah perusahaan konsultan Amerika, pasar Robobus diperkirakan akan mencapai $74,52 miliar (sekitar Rp 1,065 T) pada tahun 2026, dengan tingkat pertumbuhan majemuk 40,5% dari 2020 hingga 2026.
Informasi Seputar Tiongkok