Lama Baca 3 Menit

Universitas di China Ini Cabut Pemberian Gelar Pada Karyawan Huawei Atas Dugaan Pelecehan Seksual

07 March 2022, 11:37 WIB

Universitas di China Ini Cabut Pemberian Gelar Pada Karyawan Huawei Atas Dugaan Pelecehan Seksual-Image-1

Ilustrasi pelecehan seksual - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Universitas Wuhan mengumumkan pada hari Selasa (1/3) bahwa mereka telah menarik gelar master dan diploma Bai Xiangyu, yang sekarang bekerja di Huawei cabang Afrika Selatan. Pengumuman tersebut dibuat setelah penyelidikan atas laporan pelanggaran seksualnya di kampus.

Dilansir dari RADII pada Minggu (6/3/2022), skandal ini pertama kali muncul pada 26 Februari 2022 lalu, ketika sebuah artikel WeChat beredar online menuduh Bai melakukan pelecehan seksual.

Menurut tangkapan layar artikel itu, yang dengan cepat dihapus dari WeChat oleh penulisnya, Bai melecehkan hampir 30 siswa perempuan secara seksual ketika dia menjadi instruktur paruh waktu di Universitas Wuhan dari September 2017 hingga Mei 2019.

Dalam artikel WeChat lain yang diposting oleh penulis yang sama pada hari Selasa (1/3/2022), penulis mengklaim bahwa ceritanya didasarkan pada kesaksian artikel sebanyak 15.000 kata disertai dengan ratusan gambar dan tangkapan layar yang dikirim oleh salah satu korban Bai. 

Pejuang hak perempuan itu juga mengatakan bahwa dia sebelumnya dibully di dunia maya karena artikelnya tentang kasus Nth Room di Korea Selatan, sebuah kasus kriminal seks dunia maya yang melibatkan "perbudakan virtual" perempuan antara 2018 dan 2020.

Dalam kesaksiannya, Bai memotret atau meminta mahasiswi untuk mengirimkan foto tubuh atau pakaian dalamnya dengan alasan sedang memberikan pelatihan wawancara stres atau konsultasi psikologis. 

Dia juga menggunakan teknik manipulatif, untuk mengendalikan dan mengancam korbannya secara psikologis.

Para wanita yang ditargetkan diduga melaporkan kasus tersebut ke universitas pada Agustus 2021 dan juga menghubungi Federasi Wanita Seluruh Tiongkok dan jurnalis, tetapi tidak mendapat banyak kemajuan.

Tindakan disipliner itu segera menjadi viral di Weibo, dengan 100 juta tampilan di bawah tagar terkait.

"Tampaknya tekanan opini publik berguna. Universitas Wuhan menangani skandal itu dengan cukup baik. Sekarang mari kita lihat bagaimana Huawei menangani kasus ini," komentar seorang pengguna.

"Bagus, semoga lebih banyak kampus yang bisa bergabung dan mengatasi perilaku menyimpang di kampus," tulis yang lain.

Hingga saat ini Huawei belum menanggapi kasus tersebut. (*)


Informasi Seputar Tiongkok