Lama Baca 3 Menit

Perusahaan XPeng Motors Didenda Karena Mengumpulkan Data Wajah Pengunjung Secara Ilegal

16 December 2021, 11:23 WIB

Perusahaan XPeng Motors Didenda Karena Mengumpulkan Data Wajah Pengunjung Secara Ilegal-Image-1

Logo Xiaopeng/Xpeng Motors - Image from Getty Images/VCG

Bolong.id - Perusahaan kendaraan listrik (Electric Vehicle) China XPeng Motors pada hari Selasa (14/12/2021) meminta maaf atas pengumpulan 430.000 gambar wajah pengunjung secara ilegal selama periode enam bulan. Perusahaan tersebut didenda oleh regulator pasar karena perilaku ilegal dan memicu kritik keras terhadap Tiongkok. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan bahwa semua data yang terlibat telah dihapus tanpa kebocoran atau penggunaan informasi pribadi secara ilegal.

Dilansir dari ce.cn pada Rabu (15/12/2021), Xpeng didenda 100.000 yuan (sekitar Rp 225 Juta) atas pengumpulan lebih dari 430.000 foto wajah konsumen tanpa persetujuan mereka dari Januari hingga Juni tahun ini. Berita ini menduduki puncak tren pencarian di Weibo pada hari Selasa (14/12/2021). Banyak netizen menyatakan kemarahannya tentang kinerja ilegal perusahaan. Netizen mendesak pihak berwenang untuk mengintensifkan tindakan keras terhadap perusahaan yang secara ilegal mengumpulkan informasi pribadi.

Masalah diawali sewaktu perusahaan membeli 22 kamera dengan fungsi pengenalan wajah dan dipasang di tokonya. Digunakan untuk menghitung jumlah orang yang memasuki toko dan menganalisis orang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Perusahaan tidak memberi tahu konsumen tentang pengumpulan data dan penggunaannya. Tidak meminta izin kepada mereka, yang mana melanggar undang-undang perlindungan hak konsumen, kata para analis.

Xpeng bukan perusahaan pertama yang dihukum karena mengumpulkan informasi wajah pelanggan secara ilegal di Tiongkok. China Media Group (CMG) melaporkan bahwa lebih dari 20 toko, termasuk Kohler dan BMW 4S. Mereka telah memasang kamera dengan fungsi pengenalan wajah untuk mengumpulkan data wajah tanpa persetujuan konsumen.

"Data wajah adalah informasi pribadi yang sangat sensitif. Sekali bocor, itu akan menyebabkan kerusakan besar pada keamanan pribadi dan properti," kata Zhao Zhanling, penasihat hukum di Internet Society of China yang berbasis di Beijing.(*)


Informasi Seputar Tiongkok