Lama Baca 2 Menit

Beredar Mitos dan Hoaks Seputar Vaksin COVID-19, Pemerintah Berikan Imbauan Ini

17 October 2020, 17:13 WIB

Beredar Mitos dan Hoaks Seputar Vaksin COVID-19, Pemerintah Berikan Imbauan Ini-Image-1

Ilustrasi vaksin COVID-19 - Image from People's Daily

Jakarta, Bolong.id - Berbagai informasi seputar vaksin COVID-19 memang membanjiri masyarakat. Beberapa informasi tidak benar disebarkan oleh pihak tak bertanggung jawab sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Profesor Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan ada dua tantangan dalam penyediaan vaksin, yakni mitos vaksin dan hoaks. Menurutnya, ada banyak informasi tentang pandemi yang diputarbalikan di ruang publik.

"Hoaks dan mitos merupakan persoalan yang serius bagi masyarakat, bahkan sering kali dipercaya dan menutupi fakta sebenarnya. Umumnya hoaks tersebar serta menjadi pembicaraan di ruang-ruang digital seperti media sosial dan grup percakapan aplikasi tertentu," tulis Henri dalam keterangan. Demikian dilansir dari Detik News, Jumat (16/10/2020). 

Banyak mitos yang ditemukan Henri tentang vaksin, mitos-mitos yang beredar dianggap fakta karena banyaknya informasi yang tersebar. Salah satu mitos tersebut adalah efek samping vaksin yang justru menimbulkan rasa sakit.

Henry menjelaskan bahwa mitos yang mengatakan vaksin menyebabkan rasa sakit adalah kesalahpahaman. Pasalnya, vaksin memang bisa menyebabkan demam, tapi itu bukan penyakit, melainkan reaksi yang biasa disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Suhu tubuh meningkat setelah vaksinasi merupakan hal  yang biasa terjadi dan mudah ditangani.

Henri menegaskan masyarakat akan sehat jika memiliki pemahaman yang benar dan berasal dari sumber yang valid. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar selalu melakukan cek dan konfirmasi pada ahlinya. (*)