Siswa di Mongolia Dalam mempelajari bahasa Mandarin - Image from Global Times
Mongolia Dalam, Bolong.id - Pejabat senior di Mongolia Dalam, Tiongkok Utara, mengadakan pertemuan pada hari Jumat di mana mereka berjanji untuk meninjau masalah yang terjadi dalam kemajuan reformasi pendidikan dwibahasa di sekolah-sekolah lokal setelah kebijakan tersebut memicu kontroversi di beberapa daerah yang berpenduduk etnis pada awal September.
Pertemuan komite Partai regional bertujuan untuk menyelidiki masalah yang terjadi dalam promosi pendidikan dwibahasa dan kebijakan etnis Mongolia Dalam, dan melakukan pemeriksaan sendiri terhadap kekurangan pejabat setempat. Demikian dilansir dari Global Times, Minggu (25/10/2020).
"Kita harus dengan teguh mempromosikan reformasi pendidikan dwibahasa sehingga orang dari semua kelompok etnis dapat menguasai bahasa lisan dan tulisan nasional sejak usia dini," kata Shi Taifeng, sekretaris Partai Mongolia Dalam, dalam pertemuan itu.
"Kita harus mengklarifikasi hubungan antara kesamaan dan perbedaan. Mempromosikan pendidikan kesadaran komunitas bangsa Tiongkok dengan cara yang normal dan jangka panjang," kata Shi.
"Pertemuan ini merupakan refleksi dari reformasi pendidikan dwibahasa Mongolia Dalam, dan cara untuk mendorong penguatan dan peningkatan kerja etnis di wilayah tersebut."
Pemerintah Mongolia Dalam pada bulan Agustus mengeluarkan peraturan pendidikan baru yang mengatakan bahwa siswa yang memasuki kelas satu di sekolah dasar dan menengah khusus etnis akan menggunakan buku teks nasional terpadu untuk bahasa dan sastra Tiongkok dan mereka akan diajarkan dalam bahasa lisan dan tulisan umum nasional.
Peraturan baru tersebut menimbulkan kekhawatiran dari beberapa orang tua, yang mendengar desas-desus bahwa peraturan baru tersebut akan menggantikan bahasa lokal Mongolia dengan Putonghua, bahasa lisan dan tulisan umum nasional, dan kebijakan baru tersebut akan mempersulit siswa etnis minoritas untuk mendapatkan akses ke perguruan tinggi.
Tetapi kemudian pemerintah daerah Liga Xilingol di Mongolia Dalam mengeluarkan penjelasan rinci, menjamin bahwa peraturan baru tersebut tidak menandakan pembatalan kelas yang diajarkan dalam bahasa Mongolia. (*)
Advertisement