Lama Baca 3 Menit

Peribahasa China: 狐假虎威 - Memanfaatkan Koneksi Kuat untuk Intimidasi Orang Lain

14 October 2020, 11:17 WIB



Peribahasa China: 狐假虎威 - Memanfaatkan Koneksi Kuat untuk Intimidasi Orang Lain-Image-1

Ilustrasi Idiom - Image from Zhihu

Jakarta, Bolong.id - Apakah Anda pernah melihat seseorang menggunakan kekuasaan orang lain untuk mengintimidasi lawan bicaranya?  Misalnya saat terjadi sebuah masalah, orang itu akan mulai berkata bahwa dia adalah kerabat dari pejabat X atau kerabat dari orang penting di suatu daerah. 

Jika ya, maka peribahasa Tiongkok satu ini cocok untuk menggambarkan situasi tersebut, yaitu 狐假虎威 - hú jiǎ hǔ wēi

Jika dilihat satu per satu, arti tiap kata adalah:
狐 hú : Rubah
假 jiǎ : Berpura-pura; palsu
虎 hǔ : Harimau
威 wēi : Keperkasaan; kekuatan

Asal-usul peribahasa:

Harimau adalah binatang yang paling ditakuti di hutan. Suatu hari, ia berhasil menangkap seekor rubah. Saat hendak dimakan, rubah itu berkata: 

“Tunggu! kamu tidak boleh memakan saya! saya adalah utusan langit. Dewa mengutus saya untuk memerintah binatang-binatang lain di dunia ini. Kalau kamu berani makan saya, kamu akan melangar perintah Dewa.”

Sang rubah juga kembali menambahkan, “Jika kamu tidak percaya, jalan saja di belakang saya dan kamu akan melihat betapa takutnya binatang-binatang lain kepada saya!”

Harimau itu pun memutuskan untuk mengikuti sang rubah. Ia ingin melihat apakah sang rubah hanya membual, atau benar-benar ditakuti semua binatang. 

Harimau mengikuti sang rubah masuk ke dalam hutan. Tentu saja semua binatang lari ketakutan begitu melihat mereka. Mereka semua sebenarnya takut kepada harimau, bukan kepada sang rubah. 

Namun, Harimau berpikir bahwa para binatang itu takut terhadap rubah. Akhirnya ia memutuskan untuk melepas dan membiarkan sang rubah pergi. 

Secara harafiah, ungkapan

狐假虎威 -

hú jiǎ hǔ wēi memiliki arti bagai rubah yang meminjam keperkasaan harimau. Biasanya ungkapan ini digunakan oleh orang Tiongkok untuk menggambarkan seseorang yang menggunakan pengaruh orang lain untuk menakuti atau menggertak orang lain, atau bisa juga dikatakan menindas orang lain dengan memamerkan koneksinya yang kuat. 

Sebenarnya ungkapan ini juga bisa memiliki arti positif dan negatif. Jika digunakan untuk kebaikan atau kepentingan umum, tentunya hal ini baik. Namun jika digunakan secara membabi buta hanya untuk keuntungan diri sendiri dan merugikan orang lain, tentunya hal yang buruk bukan?