Lama Baca 4 Menit

Tesla Akan Pangkas 10% Tenaga Kerja Global

20 April 2024, 06:23 WIB

Tesla Akan Pangkas 10% Tenaga Kerja Global-Image-1
Ilustrasi perkantoran Tesla

Beijing, Bolong.id - Tesla menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam penurunan penjualan kendaraan listriknya, pekan ini, mereka  mengatakan akan memberhentikan lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya untuk memangkas biaya.

Dilansir dari 中国经济网 Selasa (16/04/24), Senin ini, dua eksekutif senior Tesla, Drew Baglino dan Rohan Patel, juga mengumumkan kepergian mereka.  Baglino adalah wakil presiden senior.  Patel mengelola kebijakan dan pengembangan bisnis.  Kabar tersebut keduanya dibagikan di media sosial platform X.

“Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata CEO Tesla Elon Musk dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh staf yang dirilis oleh sejumlah media. 

“Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10 persen secara global,” kata memo itu.

Tesla memiliki lebih dari 140.000 karyawan secara global pada akhir tahun 2023. Pengurangan tersebut kemungkinan akan berdampak pada setidaknya 14.000 pekerja.

Saham Tesla telah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, anjlok sebesar 31 persen tahun ini.

Meskipun pasar kendaraan listrik global tumbuh, tingkat pertumbuhan penjualan Tesla mengalami penurunan.

April ini, Tesla melaporkan penurunan penjualan.  Perusahaan tersebut mengatakan telah mengirimkan 387.000 mobil ke seluruh dunia, turun 8,5 persen dari tahun sebelumnya.  Ini adalah pertama kalinya penjualan kuartalan Tesla turun dari tahun ke tahun sejak dimulainya pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Perusahaan memangkas harga pada tahun 2023 untuk meningkatkan permintaan, dimana telah mengurangi keuntungan yang diperoleh Tesla dari setiap mobil.  Tesla akan mengumumkan hasil keuangannya untuk kuartal pertama pada 23 April.

PHK pekan ini adalah yang kelima kalinya terjadi sejak tahun 2017, ketika perusahaan tersebut memberhentikan 2 persen tenaga kerjanya.  Musk terakhir kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada tahun 2022 ketika ia menyampaikan kekhawatirannya tentang keadaan ekonomi kepada para eksekutif perusahaan.

Sementara itu, tahun 2023, BYD Tiongkok melampaui Tesla selama dua tahun berturut-turut, memproduksi lebih dari 3 juta kendaraan energi baru dan menjadi penjual kendaraan listrik terbesar di dunia, sementara Tesla memproduksi 1,84 juta mobil pada tahun 2023.

Xiaomi, pembuat ponsel pintar asal Tiongkok, bulan lalu meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7.  CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan SU7 mengungguli Tesla Model 3 dalam lebih dari 90 persen spesifikasi, kecuali untuk dua area di mana menurutnya Xiaomi mungkin memerlukan tiga hingga lima tahun untuk mengejar Tesla.

Musk sebelumnya telah mengakui bahwa Tiongkok adalah saingan terbesar Tesla di bidang kendaraan listrik.  “Perusahaan mobil Tiongkok sangat kompetitif,” kata Musk pada bulan November.  “Tiongkok sangat bagus dalam bidang manufaktur, dan etos kerjanya luar biasa.

“Ada banyak orang di luar sana yang berpikir bahwa 10 perusahaan mobil teratas adalah Tesla, diikuti oleh sembilan perusahaan mobil Tiongkok. Saya pikir mereka mungkin tidak salah,” kata Musk. (*)

Informasi Seputar Tiongkok