Bolong.id - Olimpiade Paris 2024 menjadi contoh Olimpiade pascapandemi untuk Olimpiade Musim Dingin Milan-Cortina 2026, dan mendorong penyelenggara Italia untuk melakukan sprint terakhir selama 18 bulan, kata seorang pejabat Milan-Cortina 2026.
Dilansir dari 人民网 beberapa waktu lalu, Andrea Varnier, kepala eksekutif panitia penyelenggara Olimpiade Milan-Cortina 2026, mengatakan bahwa dengan berakhirnya Olimpiade 2024 di Paris, sorotan olahraga internasional mulai beralih ke Italia.
"Olimpiade Paris telah memberi kita dorongan antusiasme dan energi yang akan sangat berguna dalam satu setengah tahun terakhir persiapan," kata Varnier dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada Xinhua, seraya menambahkan bahwa penyelenggara Italia sudah menikmati kesempatan tersebut.
Milan-Cortina 2026 akan didesentralisasi, dengan lokasi penyelenggaraan tersebar di seluruh wilayah Italia utara.
Namun, pertanyaan tentang lokasi penyelenggaraan bukan tanpa kekhawatiran. Lintasan yang dibangun dengan biaya sekitar 81 juta euro (sekitar 89 juta dolar AS) untuk kompetisi kereta luncur, bobsleigh, dan skeleton dilaporkan terlambat dari jadwal.
Komite Olimpiade Internasional telah mendesak penyelenggara untuk menggunakan lintasan yang sudah ada di dekat Italia, Swiss, atau Austria. Dengan demikian, Olimpiade 2026 akan menjadi yang pertama yang menyelenggarakan beberapa acara di negara lain, tetapi penyelenggara dan pemimpin politik bersikeras lintasan tersebut akan selesai tepat waktu.
Varnier mengatakan bahwa beberapa tantangan signifikan akan dihadapi dalam beberapa bulan mendatang, tetapi mereka dapat melakukannya dengan baik meskipun ada beberapa ketegangan dan kekhawatiran. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement