Beijing, Bolong.id - Populasi lansia yang berusia 60 tahun ke atas mencapai hampir 297 juta jiwa pada tahun 2023, atau 21,1 persen dari total populasi, karena negara tersebut berupaya mengatasi tantangan masyarakat yang menua.
Dilansir dari 光明网 Minggu (13/10/24), dirilis bersama oleh Kementerian Urusan Sipil dan Komite Nasional Tiongkok untuk Penuaan, laporan tentang perkembangan pekerjaan negara tersebut dalam menangani penuaan pada tahun 2023 menyatakan bahwa jumlah orang yang berusia 65 tahun ke atas mencapai 216,76 juta jiwa, atau 15,4 persen dari total populasi.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa cakupan asuransi pensiun Tiongkok terus berkembang. Hingga akhir tahun 2023, jumlah orang yang berpartisipasi dalam asuransi pensiun dasar secara nasional mencapai 1,066 miliar jiwa, meningkat 13,36 juta jiwa dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.
Laporan tersebut mencatat bahwa Tiongkok telah meningkatkan lingkungan hidup perkotaan dan memperluas layanan perawatan berbasis rumah bagi para manula. Pada akhir tahun 2023, 3.476 hunian sejahtera telah dibangun di 150 wilayah percontohan, yang melayani sekitar 64,55 juta penduduk lanjut usia.
Pada akhir tahun 2023, Tiongkok membanggakan 7.881 lembaga perawatan medis dan lansia terpadu, meningkat 12,8 persen dari tahun ke tahun, menurut laporan tersebut.
Seperti banyak negara, Tiongkok mengalami pergeseran demografi dengan populasi yang menua seiring dengan meningkatnya kemakmuran. Pemerintah Tiongkok berupaya keras untuk mengatasi tantangan ini, dengan mempromosikan pengembangan ekonomi perak sambil memperkenalkan kebijakan utama untuk meningkatkan layanan bagi warga lanjut usia dan meningkatkan angka kelahiran.
Pada bulan Agustus, Dewan Negara mengeluarkan pedoman yang menetapkan 20 tugas utama untuk memajukan pengembangan konsumsi layanan berkualitas tinggi. Ini termasuk langkah-langkah terperinci untuk mengembangkan ekonomi perak dan meningkatkan konsumsi di sektor pengasuhan anak. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
