
Beijing, Bolong.id - Tiongkok terus mengembangkan kemampuan eksplorasi laut dalamnya setelah negara itu menandai lompatan bulan lalu dengan penyelaman dalam pertamanya di bawah es Arktik menggunakan kapal selam berawak bernama Jiaolong.
Dilansir dari 人民网 Sabtu (04/10/25), Jiaolong kini telah berhasil menyelesaikan lebih dari 10 penyelaman dalam berawak di Samudra Arktik, sebagai bagian dari ekspedisi Ocean Voyage 92 Tiongkok. Kapal ini resmi memasuki operasi kutub setelah menjalani peningkatan dan renovasi lokalisasi, serta uji coba laut di Laut Cina Selatan.
Armada ekspedisi berlayar dari kota Qingdao, di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, di pesisir Laut Kuning, pada 15 Juli 2025, dengan kapal penelitian Shenhai Yihao, atau Laut Dalam No. 1, yang membawa Jiaolong, dan kembali ke kota pelabuhan pada 8 September. Dengan dukungan kapal pemecah es penelitian ilmiah kutub Xuelong 2, serangkaian operasi dilakukan di Samudra Arktik selama tahap pertama ekspedisi, termasuk penyelaman dalam berawak oleh Jiaolong, survei ROV, dan pengambilan sampel air menggunakan CTD (Conductivity-Temperature-Depth Profiler).
Misi ini telah menghasilkan banyak sekali data yang dapat diubah menjadi wawasan ilmiah yang berharga.
Melalui identifikasi data citra definisi tinggi berbasis AI di wilayah laut survei, studi pendahuluan menemukan bahwa di beberapa wilayah laut Arktik, terdapat perbedaan signifikan dalam kepadatan, keanekaragaman hayati, dan ukuran individu organisme bentik dalam rentang spasial puluhan hingga ratusan kilometer. Perbedaan ini mungkin terkait dengan topografi dasar laut, geomorfologi, dan kedalaman air.
Data dan materi memberikan dukungan kuat untuk membuat peta keanekaragaman hayati wilayah laut kutub dan melakukan pekerjaan konservasi.
Penemuan dugaan pockmark, lubang terlarut, batuan karbonat, dan beberapa relik cangkang kerang bergaris berskala besar serupa menunjukkan bahwa mungkin terdapat letusan rembesan dingin historis di area survei. Hal ini memberikan informasi penting untuk mempelajari jalur migrasi metana di wilayah Arktik sepanjang sejarah geologi.
Melalui survei terperinci yang dilakukan oleh kapal selam berawak, pemahaman manusia tentang hukum distribusi keanekaragaman hayati laut dalam di Arktik dan mekanisme adaptif ekosistem telah ditingkatkan secara efektif. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
