
Beijing, Bolong.id - Sebuah pulau buatan di Jalur Shenzhen-Zhongshan, proyek lintas laut super di Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao, akan memulai operasi uji coba selama sebulan sebagai situs budaya dan pariwisata menurut operator proyek tersebut.
Dilansir dari 澎湃新闻 Jumat (24/10/25), pembukaan resmi pulau buatan bagian barat dijadwalkan pada bulan Desember, menurut Guangdong Transportation Group.
Setelah 14 tahun sejak perencanaan awal, proyek lintas laut Jalur Shenzhen-Zhongshan kini memasuki babak baru. Sebuah pulau buatan futuristik di jalur tersebut mulai dibuka untuk uji coba publik selama sebulan sebagai destinasi wisata berbasis sains dan budaya.
Jalur super ini membentang sekitar 24 kilometer, menghubungkan Kota Shenzhen dan Zhongshan di jantung Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao (Greater Bay Area). Proyek ini merupakan kombinasi jembatan, terowongan bawah laut, pulau buatan, dan persimpangan bawah laut, menjadikannya salah satu mega proyek paling kompleks dalam sejarah konstruksi China modern.
Pembangunan jalur ini memakan waktu panjang tujuh tahun perencanaan dan tujuh tahun konstruksi, dengan melibatkan lebih dari 15.000 pekerja teknik dan ilmuwan. Jalur tersebut resmi dibuka untuk lalu lintas pada 30 Juni 2024, dan sejak itu menjadi salah satu koridor transportasi strategis di kawasan pesisir selatan Tiongkok.
Pulau buatan di sisi barat, seluas 137.000 meter persegi, menjadi titik transisi utama antara jembatan dan terowongan. Selain berfungsi sebagai pusat manajemen lalu lintas dan penyelamatan darurat, kini pulau itu dikembangkan menjadi pusat edukasi dan pariwisata teknologi.
Selama masa uji coba, pengunjung yang terdaftar dapat berpartisipasi secara gratis, baik dari kalangan perusahaan, lembaga pendidikan, maupun publik umum pada akhir pekan. Setelah masa uji coba, tiket resmi akan dijual dengan harga 188 yuan (dewasa), 158 yuan (pelajar), dan 128 yuan (anak-anak) termasuk transportasi pulang-pergi serta tur keliling pulau berdurasi sekitar tiga jam. Pulau ini juga sedang menyiapkan fasilitas makan dan rekreasi, yang ditargetkan beroperasi penuh pada akhir Desember 2025.
Di dalamnya, terdapat ruang pameran berteknologi tinggi yang menggabungkan realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), dan proyeksi holografik untuk menjelaskan cara kerja terowongan bawah laut dan struktur jembatan raksasa.
Di area luar ruangan, pengunjung dapat melihat langsung rangka baja skala penuh dari terowongan bawah air serta komponen teknik asli yang digunakan dalam konstruksi.
Ke depan, pulau buatan ini tidak hanya akan menjadi pusat edukasi, tetapi juga destinasi wisata teknologi dan rekreasi modern di kawasan Teluk Besar.
Dalam jangka panjang, pengelola berencana mengembangkan wisata laut, penerbangan rendah, hingga pameran budaya teknologi, menjadikan pulau ini sebagai ikon pariwisata teknologi terpadu (super IP) di wilayah pesisir selatan Tiongkok. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
