Lama Baca 3 Menit

Otorita IKN Kembalikan Kereta Tanpa Rel ke China

19 November 2024, 09:48 WIB

Otorita IKN Kembalikan Kereta Tanpa Rel ke China-Image-1
Kereta Tanpa Rel

Bolong.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memutuskan untuk mengembalikan kereta tanpa rel (Autonomous Rail Transit/ART) ke China setelah hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem trem otonom ini belum dapat berfungsi secara optimal. Kereta ini merupakan hasil kerja sama antara OIKN, Norinco, dan CRRC, perusahaan perkeretaapian asal China, dengan OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian teknologi ini di IKN.

Dilansir dari berbagai sumber, evaluasi dilakukan oleh OIKN bersama kementerian dan lembaga terkait berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2024 yang mendukung percepatan uji coba dan unjuk kerja (proof of concept/PoC) trem otonom di IKN. Menurut Ali, jika sistem tidak dapat beroperasi dengan baik, Norinco akan menarik kembali unit kereta ke China sesuai perjanjian.

Kegiatan PoC ini dilakukan sebagai bagian dari inovasi teknologi, menjadikan IKN sebagai laboratorium hidup (living lab) sekaligus tempat uji coba teknologi baru. Seluruh pembiayaan uji coba ini ditanggung oleh Norinco dan CRRC sebagai penyedia teknologi.

Uji coba kereta tanpa rel dilaksanakan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, menggunakan jalur lalu lintas campuran (mixed traffic) yang memungkinkan ART berbagi jalan dengan kendaraan lain. 

Pengujian dilakukan di dua rute, yakni area Kemenko 1-4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur. Meskipun kawasan IKN masih dalam tahap pembangunan, evaluasi difokuskan pada keselamatan serta kemampuan teknologi beradaptasi dengan kondisi jalan yang ada.

Hasil evaluasi menyebutkan bahwa ART memiliki potensi sebagai transportasi publik di IKN, meskipun membutuhkan peningkatan pada sistem kendali otonom, fitur keselamatan tambahan, serta pembaruan sistem komunikasi untuk memenuhi standar keamanan siber.

Proses evaluasi didukung oleh tim independen yang terdiri dari para pakar transportasi dan teknologi dari universitas ternama seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Evaluasi dilakukan secara objektif dari 10 September hingga 22 Oktober 2024. (*)

Informasi Seputar Tiongkok