Bolong.id - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Festival Musim Semi, praktik sosial masyarakat Tionghoa dalam merayakan tahun baru tradisional, dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Dilansir dari 人民网 Kamis (05/12/24), keputusan tersebut dibuat selama sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, yang berlangsung di Paraguay dari tanggal 2 hingga 7 Desember. Komite tersebut mengakui festival tersebut karena berbagai macam ritual dan elemen budaya unik yang melibatkan seluruh masyarakat Tiongkok.
UNESCO menekankan bahwa Festival Musim Semi, yang menandai dimulainya Tahun Baru Imlek tradisional Tiongkok, melibatkan berbagai praktik sosial, termasuk doa untuk keberuntungan dan reuni keluarga. Festival ini juga menampilkan berbagai kegiatan yang direncanakan oleh para tetua dan acara publik yang meriah yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Menurut dokumentasi UNESCO, pengetahuan dan adat istiadat tradisional yang terkait dengan Festival Musim Semi diwariskan secara informal dalam keluarga dan masyarakat, serta secara formal melalui sistem pendidikan. Keterampilan seni dan keterampilan yang terkait dengan festival ini diwariskan melalui magang, yang mempromosikan nilai-nilai keluarga, kohesi sosial, dan perdamaian, sekaligus memberikan rasa identitas budaya.
Panitia juga menekankan bahwa festival ini mewujudkan keharmonisan antara manusia dan alam serta berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang seperti ketahanan pangan dan pendidikan. Festival ini juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, Rao Quan, yang memimpin delegasi Tiongkok pada sidang UNESCO, menyampaikan rasa terima kasih atas pengakuan tersebut. Ia menekankan bahwa Festival Musim Semi merupakan hari libur tradisional terpenting Tiongkok, yang melambangkan harapan rakyat Tiongkok akan kehidupan yang lebih baik, ikatan yang kuat dengan keluarga dan negara, serta nilai-nilai harmoni antara manusia dan alam.
Rao menjelaskan lebih lanjut bahwa festival ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, telah memberikan kekuatan spiritual yang langgeng bagi masyarakat Tiongkok. Festival ini telah memainkan peran penting dalam meningkatkan keharmonisan keluarga dan sosial, mendorong pembangunan ekonomi, melindungi lingkungan, dan mendorong pertukaran budaya global.
Ia menambahkan bahwa dimasukkannya Festival Musim Semi pada daftar UNESCO akan membantu mempromosikan nilai-nilai universal perdamaian dan harmoni serta menyoroti peran penting warisan budaya takbenda dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan tambahan ini, Tiongkok kini memiliki 44 elemen atau praktik budaya yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement