Lama Baca 3 Menit

Kenang Pahlawan Tionghoa Rantau di Fujian, Li Lin

01 March 2022, 09:53 WIB

Kenang Pahlawan Tionghoa Rantau di Fujian, Li Lin-Image-1

Mengenang Pahlawan Tionghoa Rantau di Fujian - Image from chinaqw.com

Fujian, Bolong.id - Wisatawan pengusaha Taiwan mengunjungi Manor Ekologi Lukai di Kota Zhangzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, 16 Februari lalu. Di situ tersimpan sejarah pahlawan Tiongkok perantauan.

Dilansir dari chinanews.com pada Minggu (27/2/2022), pemandu memperkenalkan pahlawan wanita Tiongkok di masa lalu, bernama LiLin.

"Pada tahun 1940, Li Lin (李林) tewas dengan gagah berani dalam pertempuran melawan penjajah Jepang. Li Lin (李林) waktu itu baru berusia 25 tahun..." 

Banyak rekan Taiwan sangat tersentuh setelah mendengar ini, dan mereka semua mengatakan bahwa ketekunan dan semangat gigih dari para leluhur yang memberikan hidup mereka untuk melawan Jepang, yang telah membawa pada kemakmuran dan lingkungan pembangunan saat ini.

Li Lin (李林) adalah satu-satunya pahlawan wanita Tionghoa perantauan yang berperang melawan Jepang. 

Pada tahun 1915, ia lahir di Kabupaten Longxi, Zhangzhou, Fujian. 

Pada usia 4 tahun, ia pindah ke Indonesia bersama ibu angkatnya. Pada tahun 1929 (usianya 14 tahun), ia kembali ke Tiongkok bersama ibu angkatnya. 

Pada tahun 1936, dia diperintahkan untuk pergi ke Front Anti-Jepang di Shanxi. Selama Perang Anti-Jepang di Wilayah Perbatasan Jinsui, dia dengan heroik membunuh musuh dan disebut "pahlawan Tiongkok" oleh He Long.

Pada tanggal 26 April 1940, Li Lin (李林) melakukan pengorbanan heroik untuk melindungi tim untuk menerobos pasukan Jepang, pada usia 25. 

Setelah kematiannya, Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok mengadakan pertemuan peringatan di Yan'an, menyebutnya "model untuk kembalinya orang Tionghoa perantauan, model bagi intelektual muda, dan panji bagi wanita Tionghoa." 

Dia juga terpilih ke dalam "100 Pahlawan dan Karakter Model yang Membuat Kontribusi Luar Biasa untuk Pendirian Tiongkok Baru" dan "Daftar Pertama dari 300 Martir dan Kelompok Pahlawan Anti-Jepang Terkenal".

Li Jiesheng (李杰昇) secara bertahap menganggap Zhangzhou sebagai rumah keduanya. 

"Di masa depan, industri peralatan kebugaran daratan akan berkembang lebih baik dan lebih baik lagi," kata Li Jiesheng (李杰昇). (*)