Lama Baca 3 Menit

China Akan Investasi Bangun Pabrik Baterai di Indonesia

19 April 2022, 14:59 WIB

China Akan Investasi Bangun Pabrik Baterai di Indonesia-Image-1

Baterai Daya CATL - Image from libattery.ofweek.com

Beijing, Bolong.id - Dilansir dari 中国新闻网 Jumat (15/4/2022), rencana investasi dan konstruksi proyek industri baterai tenaga listrik kerjasama Indonesia-Tiongkok, disetujui pihak Tiongkok. 

Rencananya, Guangdong Bangpu Cycle Technology Co., Ltd. akan berinvestasi di proyek industri baterai listrik di Indonesia. 

Pengumuman tersebut menyatakan, sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi baterai listrik global telah meningkat pesat.  

Untuk memastikan pasokan sumber daya utama dan bahan baku hulu, perusahaan berencana untuk membentuk perusahaan patungan antara Prokin Times, anak perusahaan induk, dan mitranya, PT Aneka Tambang Tbk (selanjutnya disebut "ANTAM") dan PT Industri Baterai Indonesia, di Halmahera Timur, Maluku Utara, Indonesia.

Di sana akan dibangun kawasan industri kerjasama Indonesia-Tiongkok.  Berinvestasi dalam pembangunan proyek rantai industri baterai listrik. 

Jumlah total investasi yang telah ditentukan sejauh ini dalam proyek tersebut tidak melebihi 5,968 miliar dolar AS (sekitar 85,6 triliun rupiah).

Menurut laporan, semua pihak dalam proyek tersebut sepakat untuk membangun industri baterai kendaraan listrik end-to-end di Indonesia, yang mengintegrasikan industri pertambangan, peleburan, prekursor, katoda, baterai, dan daur ulang baterai, proyek pirometalurgi, proyek peleburan basah, proyek daur ulang baterai, proyek bahan baterai dan proyek pembuatan baterai.

China Ningde Times New Energy Technology Co., Ltd. mengatakan bahwa pelaksanaan proyek ini kondusif untuk lebih meningkatkan tata letak strategis perusahaan dalam industri energi baru baterai lithium, memastikan sumber daya utama perusahaan dan pasokan bahan baku, mengurangi biaya produksi perusahaan, dan mempromosikan industri daur ulang baterai perusahaan.  

Investasi dan pembangunan proyek ini akan meningkatkan belanja modal dan belanja kas perusahaan, namun akan berdampak positif pada tata letak bisnis dan kinerja operasi perusahaan dalam jangka panjang.

Pengumuman tersebut juga mengingatkan risiko terkait bahwa proyek tersebut memiliki risiko konstruksi dan persetujuan. 

Karena skala besar dan masa konstruksi proyek yang lama, ada risiko proyek tidak akan selesai sesuai jadwal atau biaya konstruksi akan lebih tinggi dari yang diharapkan.  

Selain itu, investasi ini masih perlu disetujui oleh rapat umum CATL, PQ, dan ANTAM, serta persetujuan atau pengajuan dari pemerintah Tiongkok dan Indonesia dan departemen terkait dan ada ketidakpastian tertentu. (*)