Lama Baca 2 Menit

AS Biasa Buang Limbah Nuklir di Pasifik

31 May 2022, 15:00 WIB



AS Biasa Buang Limbah Nuklir di Pasifik-Image-1

Sebuah Kubah Besar di Kepulauan Marshall - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Dilansir dari Global Times Minggu (29/5/2022), sejak tahun 1940-an, kawasan Pasifik Selatan terdampak polusi nuklir. 

Antara lain, Amerika Serikat (AS) melakukan 67 uji coba nuklir di Kepulauan Marshall antara 1946 dan 1958. Itu menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada kesehatan penduduk dan lingkungan ekologi, menurut Hua Chunying, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

AS telah membuang limbah nuklir ke Samudra Pasifik, menyebabkan peningkatan besar dalam tingkat kanker, leukemia dan cacat lahir pada bayi baru lahir, dan penyakit lain di antara mereka yang tinggal di Kepulauan Marshall.

Konsentrasi plutonium-239 dan -240 dalam sampel tanah yang diambil di kepulauan Bikini Atolls 1.000 kali lebih tinggi daripada sampel dari Chernobyl atau Fukushima, kata Hua.

Enam dekade telah berlalu, dan kapal perang Amerika serta personel uji telah meninggalkan trauma dan rasa sakit yang berkepanjangan di bentangan luas Samudra Pasifik.

Namun, kerusakannya tidak pernah berakhir. Pemerintah Jepang secara resmi memutuskan untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut pada April 2021.

"Jumlah, durasi, dan cakupan area yang terkena dampak dan tingkat risikonya belum pernah terjadi sebelumnya. Di sini saya ingin mengajukan tiga pertanyaan untuk dijawab pihak Jepang," kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok pada konferensi pers pada bulan April 2021. 

"Lautan bukan tempat sampah Jepang; dan Samudra Pasifik bukan saluran pembuangan Jepang. Jepang seharusnya tidak mengharapkan dunia membayar tagihan untuk pengolahan air limbahnya," katanya. (*)