Jack ma - Image from Berbagai sumber
Bolong.id - Presiden Tiongkok Xi Jinping dikabarkan mendorong pemblokiran rencana penawaran saham perdana (IPO) Ant Grup milik Jack Ma karena alasan politis.
Ini merupakan laporan Wall Street Journal dengan mengutip sumber anonim yang tak bersedia disebutkan namanya, seperti dilansir dari The Hindu, Sabtu (27/2/2021).
Dalam laporan Wall Street Journal disebutkan penjualan dana Ant Group dikhawatirkan akan memberikan keuntungan pada anggota Partai Komunis yang akan menjadi lawan politik Xi Jinping di masa mendatang. Perusahaan investasi yang terkait dengan cucu mantan Presiden Jiang Zemin dan menantu mantan anggota Komite Tetap Politbiro Jia Qinglin disebut memiliki saham Ant Group, yang berpotensi mendapat dana segar dari IPO raksasa fintech ini.
Laporan tersebut menggambarkan mereka sebagai "Kelompok kekuatan Tiongkok yang memiliki koneksi baik, termasuk beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan keluarga politik yang mewakili tantangan potensial bagi Presiden Xi dan lingkaran dalamnya." Meski begitu, Xi Jinping disebut tidak akan bertindak terlampau keras.
Pada pada awal November 2020, regulator keuangan dan pasar modal China menghentikan rencana IPO Ant Group di bursa saham Shanghai, yang kemudian diikuti oleh pembatalan oleh bursa saham Hong Kong. Bila teralisasi IPO ini akan menghimpun dana sebesar US$35 miliar.
Regulator Tiongkok beralasan IPO Ant Group terbentur masalah transparansi bisnis. Bisnis Ant Group juga dianggap terlalu meluas dan disarankan untuk fokus menjadi fintech dan menggarap sektor keuangan saja.
Sebulan sebelum IPO Ant Group, Jack Ma mengkritik kebijakan sektor keuangan dan perbankan Tiongkok yang disebutnya terlalu berhati-hati dan bisa menghambat inovasi. Kabarnya pidato ini membuat pejabat senior di pemerintahan dan sektor keuangan tersinggung sehingga memerintahkan investigasi terhadap praktik bisnis Ant Group.
Usai IPO Ant Group dibatalkan, Jack Ma seolah menghilang. Dia jarang tampil di depan publik lagi. Kabarnya Jack Ma berusaha untuk menghindari sorotan publik untuk meredakan ketegangan yang ada.(*)
Advertisement