Banjir di Tiongkok - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Tiongkok, Bolong.id - Banjir yang melanda Tiongkok mengancam kesejahteraan masyarakat karena banyak harta benda yang rusak parah akibat banjir dan banyak hasil-hasil pertanian busuk akibat terendam banjir. Hal ini pun membuat masyarakat kecil semakin tertindas dalam kemelut kemiskinan.
Melansir Xinhua, pemerintah Tiongkok mengadopsi beberapa langkah melawan banjir untuk memastikan orang tetap aman dan jauh dari ancaman kemiskinan lagi. Sebab, Tiongkok berencana untuk memberantas kemiskinan secara absolut pada tahun 2020.
Dewan Negara Tiongkok telah mengeluarkan pemberitahuan pada akhir Juni, menyerukan kepada pihak berwenang untuk memperkuat pengawasan dan membantu mereka yang telah jatuh ke dalam kemiskinan dan mereka yang rentan terhadap kemiskinan karena banjir dan bencana alam.
Di Kabupaten Jiangkou, Guizhou, pemerintah setempat telah memindahkan beberapa warga miskin yang terkena dampak banjir ke daerah kompleks perumahan Fanrui yang menampung 9807 orang dari berbagai kelompok etnis.
Di Pengshui Chongqing, pejabat daerah telah mengirim staf untuk membantu membuang air banjir dan memperbaiki tanaman ladang yang rusak. Sementara itu, mereka telah mengajukan lebih banyak dana untuk membantu penduduk miskin mendapatkan kembali tanah mereka dan perusahaan asuransi juga membayar mereka. Di Kabupaten Guzhang, Hunan, pejabat setempat telah mengirim tim untuk membantu menilai kehilangan harta benda akibat banjir.
Tak berbeda dengan Tiongkok, pemerintah Indonesia khususnya DKI Jakarta juga berupaya untuk menangani bencana banjir dengan memperluas kawasan Ancol seluas 155 hektar yang merupakan kawasan bekas proyek reklamasi pada masa Gubernur Ahok.