CEO ByteDance, Zhang Yiming - Image from internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Tiongkok, Bolong.id - Zhang Yiming (张一鸣), CEO ByteDance (字节跳动), berjanji untuk menemukan resolusi untuk masalah yang dihadapinya secara global, terutama di AS dan India, sebuah langkah yang akan mencoba menyesuaikan dengan kepentingan banyak pihak di tengah perang teknologi Tiongkok-AS yang sedang berlangsung.
Dilansir dari Global Times, pernyataan Zhang muncul setelah Kevin Mayer mengundurkan diri sebagai CEO TikTok (抖音) pada Kamis (27/8/2020), tiga bulan setelah dia bergabung dengan aplikasi ini. Vanessa Pappas, manajer umum TikTok (抖音) saat ini, ditunjuk sebagai kepala eksekutif sementara.
Dalam surat internal, Zhang (张) mengatakan dia sepenuhnya menghormati keputusan Mayer dengan latar belakang kekacauan politik di AS dan berterima kasih kepada Mayer atas usahanya.
"Saya memahami bahwa hasil yang kami terima karena situasi politik tempat kami beroperasi dapat berdampak signifikan pada pekerjaannya dalam skenario apa pun, tetapi terutama mengingat peran globalnya saat dia berbasis di AS," kata Zhang (张).
"Saya berterima kasih kepada Kevin atas usahanya untuk menyelesaikan masalah dan berharap dia baik-baik saja."
Zhang (张) juga meyakinkan karyawan bahwa ByteDance bergerak cepat untuk menemukan resolusi atas masalah yang dihadapinya secara global, terutama di AS dan India.
"Saya tidak bisa menjelaskan secara rinci saat ini, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami sedang mengembangkan solusi yang akan sesuai dengan kepentingan pengguna, pengembang perangkat lunak, mitra, dan karyawan," kata Zhang (张).
Berita itu muncul hanya beberapa hari setelah keputusan TikTok (抖音) untuk mengajukan gugatan untuk menantang upaya pemerintahan Trump untuk melarang aplikasi berbagi video di AS. AS baru-baru ini menindak media sosial dan teknologi Tiongkok selama perang teknologi yang meningkat.
Pada 6 Agustus 2020, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang transaksi AS dengan ByteDance, yang akan berlaku dalam 45 hari. Pada 14 Agustus 2020, Trump menandatangani perintah eksekutif lain, yang mengharuskan ByteDance untuk melepaskan kepentingannya di AS dalam waktu 90 hari. (*)
Advertisement