Lama Baca 2 Menit

Dinilai Cepat Menyerah ke AS, Ini Pembelaan Pendiri ByteDance

05 August 2020, 11:46 WIB

Dinilai Cepat Menyerah ke AS, Ini Pembelaan Pendiri ByteDance-Image-1

Zhang Yiming - Image from NetEase

Tiongkok, Bolong.id - Zhang Yiming (张一鸣), pendiri perusahaan ByteDance (字节跳动) pemilik aplikasi TikTok, memberikan pesan kepada para karyawannya pada Selasa (4/8/2020) sebagai wujud pembelaannya setelah dikritik oleh netizen Tiongkok.

Pesan yang ia tulis via surat internal ini merupakan respon dari ketidaksetujuan warga Tiongkok akan keputusannya menyerahkan TikTok (抖音) kepada Microsoft, perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Dalam surat tersebut Yiming mengatakan, banyak orang marah kepadanya karena setuju untuk mendivestasi bisnis TikTok (抖音) kepada AS. Namun, tak sedikit pula orang yang mendukung dan menyemangatinya, seperti dikutip dari NetEase.

Dilansir Reuters, Sejak Senin (3/8/2020), beberapa pengguna Weibo mengatakan, mereka akan menghapus TikTok dan Jinri Toutiao karena melihat ByteDance terlalu cepat menyerah kepada AS.

"Saya benar-benar mengerti," kata Zhang dalam surat itu. “Orang-orang memiliki harapan yang tinggi terhadap sebuah perusahaan yang didirikan oleh orang Tiongkok, namun mereka memiliki sedikit informasi tentangnya. Dengan banyak keluhan terhadap pemerintah AS, mereka cenderung mengecam kami dengan kritik keras."

Zhang Yiming kemudian menanggapi kritikan publik dengan membeberkan alasan mengapa ia setuju AS mengambil alih TikTok. 

AS bukan memaksakan penjualan operasi TikTok melalui CFIUS (Committee on Foreign Investment in the United States). Namun AS meragukan keamanan nasional TikTok yang belum terbukti kebenarannya.

Zhang mengatakan bahwa ByteDance mengambil keputusan ini agar aplikasi TikTok dapat terus ditawarkan di Amerika Serikat.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menolak gagasan menjual TikTok ke Microsoft. Namun ia berubah pikiran setelah mendapat tekanan dari beberapa penasihat dan berbagai pihak di partai Republik bahwa ia dapat kehilangan banyak suara dari para pemilih generasi milenial apabila ia memblokir TikTok. (*)