Lama Baca 4 Menit

China Rilis Program Pengembangan Sains Antariksa 2024-2050

16 October 2024, 09:42 WIB

China Rilis Program Pengembangan Sains Antariksa 2024-2050-Image-1
Kombinasi wahana pendarat-naik wahana antariksa Chang'e-6 yang mendarat di sisi terjauh bulan

Beijing, Bolong.id - Tiongkok meluncurkan program pengembangan nasional jangka menengah dan panjang untuk sains antariksa  yang akan memandu perencanaan misi sains antariksa dan penelitian antariksa negara tersebut dari tahun 2024 hingga 2050.

Dilansir dari 北青网 Rabu (16/10/24), program tersebut, yang pertama dalam jenisnya di tingkat nasional, dirilis bersama oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS), Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok, dan Badan Antariksa Berawak Tiongkok pada konferensi pers yang diadakan oleh Kantor Informasi Dewan Negara.

Program tersebut menguraikan tujuan pengembangan sains antariksa Tiongkok, termasuk 17 area prioritas di bawah lima tema ilmiah utama, serta peta jalan tiga fase.

Lima tema ilmiah utama tersebut meliputi alam semesta ekstrem, riak ruang-waktu, pandangan panorama Matahari-Bumi, planet yang dapat dihuni, serta sains biologi dan fisika di antariksa, kata Ding Chibiao, wakil presiden CAS, pada konferensi pers tersebut.

Tema alam semesta ekstrem berfokus pada penjelajahan asal-usul dan evolusi alam semesta, mengungkap hukum-hukum fisika dalam kondisi kosmik ekstrem.  Bidang prioritas berkisar dari materi gelap dan alam semesta ekstrem hingga asal usul dan evolusi alam semesta, serta pendeteksian materi baryonik kosmik, menurut program tersebut.

Tema riak ruang-waktu berpusat pada pendeteksian gelombang gravitasi frekuensi sedang hingga rendah dan gelombang gravitasi primordial, dengan tujuan mengungkap sifat gravitasi dan ruang-waktu. Bidang prioritas dalam tema ini adalah pendeteksian gelombang gravitasi berbasis ruang angkasa, kata Ding.

Tema tampilan panorama Matahari-Bumi melibatkan eksplorasi matahari, Bumi, dan heliosfer untuk mengungkap proses dan hukum fisik yang mengatur interaksi kompleks dalam sistem Matahari-Bumi. Bidang prioritas meliputi sistem siklus Bumi, pengamatan komprehensif Bumi-Bulan, pengamatan cuaca ruang angkasa, eksplorasi matahari tiga dimensi, dan eksplorasi heliosfer, menurut program tersebut.

Para ilmuwan juga akan mengeksplorasi kelayakhunian benda-benda langit di tata surya dan eksoplanet, serta mencari kehidupan ekstraterestrial.  Bidang-bidang utama dalam mata kuliah ini meliputi pembangunan berkelanjutan, asal-usul dan evolusi tata surya, karakterisasi atmosfer planet, pencarian kehidupan ekstraterestrial, dan deteksi eksoplanet.

Tema ilmu biologi dan fisika di luar angkasa berupaya mengungkap hukum pergerakan materi dan aktivitas kehidupan dalam kondisi luar angkasa untuk memperdalam pemahaman fisika fundamental, seperti mekanika kuantum dan relativitas umum. Bidang-bidang prioritas meliputi ilmu gravitasi mikro, mekanika kuantum dan relativitas umum, dan ilmu kehidupan luar angkasa, imbuh Ding.

Program ini juga menguraikan peta jalan untuk pengembangan ilmu antariksa di Tiongkok hingga tahun 2050.

Pada tahap pertama, menjelang tahun 2027, Tiongkok akan fokus pada operasi stasiun luar angkasa, melaksanakan proyek eksplorasi bulan berawak, dan tahap keempat dari program eksplorasi bulan serta proyek eksplorasi planet. Lima hingga delapan misi satelit sains antariksa akan disetujui selama periode tersebut, menurut program tersebut.

Stasiun penelitian bulan internasional yang diprakarsai oleh Tiongkok akan dibangun selama fase kedua dari tahun 2028 hingga 2035, dan sekitar 15 misi satelit ilmiah akan dilaksanakan selama periode ini.

Pada fase ketiga dari tahun 2036 hingga 2050, Tiongkok akan meluncurkan lebih dari 30 misi sains antariksa. (*)

Informasi Seputar Tiongkok