Lama Baca 4 Menit

Hasil Survei, Waktu Luang Orang Tiongkok Menurun Jadi 2,42 Jam Sehari

19 August 2020, 14:13 WIB

Hasil Survei, Waktu Luang Orang Tiongkok Menurun Jadi 2,42 Jam Sehari-Image-1

Pekerja sedang Bekerja di Depan Layar Laptop - Image from internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tiongkok, Bolong.id - Dilansir dari Global Times, netizen Tiongkok pada Selasa (18/8/2020) berdiskusi tentang kerja berlebihan dan masalah kesehatan yang ditimbulkannya. Meresponi sebuah survei yang menunjukkan waktu luang orang-orang Tiongkok yang menurun sekitar 25 menit menjadi 2,42 jam sehari sejak 2018.

Survei Kehidupan Ekonomi Tiongkok (2019-2020) yang dirilis oleh China Central Television (CCTV) menunjukkan bahwa 40 persen responden memiliki waktu luang 1 hingga 3 jam per hari sedangkan 25 persen memiliki waktu luang kurang dari satu jam. 

Enam puluh persen peserta survei mengatakan mereka harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup. Lebih dari 59 persen mengatakan mereka bekerja untuk membesarkan anak-anak dan 44 persen mengatakan mereka bekerja untuk merawat orang tua.

Orang-orang yang berusia antara 36 dan 45 tahun mengatakan bahwa mereka menghadapi lebih banyak tekanan keluarga karena mereka adalah generasi tengah.

Banyak netizen mengatakan mereka merasa lelah setelah bekerja dan hanya ingin tidur atau mengeluh perjalanan panjang mereka ke rumah membuat mereka tidak punya waktu untuk bersantai.

Orang Tiongkok bekerja rata-rata 46,5 jam seminggu pada 2018, meningkat 22 persen dari satu dekade sebelumnya. Kerja berlebihan yang berdampak pada kesehatan orang dan menyebabkan kematian dini telah menjadi berita utama dari waktu ke waktu.

Pekerjaan rumah tangga juga menghilangkan waktu senggang. Seorang pengguna internet membagikan jadwalnya di Sina Weibo atau aplikasi seperti Twitter di Tiongkok. Menyelesaikan pekerjaan pada jam 7 malam, menjemput anak, memasak, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Mengurus keluarga biasanya berakhir pada jam 10 malam. 

Pengguna internet menulis bahwa dia memiliki waktu satu jam untuk membuat pengaturan untuk hari berikutnya. "Bahkan dua jam (waktu senggang) terasa mewah bagi saya," kata pengguna internet itu.

Banyak orang juga membahas bagaimana virus corona mengubah jadwal mereka yang tidak selalu baik.

"Awalnya saya mengira bekerja dari rumah adalah ide yang bagus karena saya tidak perlu pulang-pergi. Tapi kemudian saya menyadari bahwa bos mengharapkan kami siap dihubungi 12 jam," kata seorang warga Beijing bermarga Sun, mencatat jam kerja yang lebih lama yang memaksa dia untuk terus memeriksa ponselnya saat berbelanja atau berolahraga.

Delapan puluh delapan persen responden survei China Youth Daily merasa penggunaan ponsel mereka meningkat sejak pandemi.

Survei Kehidupan Ekonomi Tiongkok telah dilakukan selama 14 tahun dan 130.000 jawaban dikumpulkan tahun pada tahun 2020 ini melalui kuesioner dan jajak pendapat online. (*)