Militer Pakistan - Image from internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Pakistan, Bolong.id - Pakistan siap untuk menggunakan sistem navigasi BeiDou buatan Tiongkok untuk tujuan militer dan sipil, mengakhiri ketergantungan mereka pada Sistem Pemosisian Global (GPS) yang berbasis di AS, sumber di lembaga keamanan India menyatakan.
Dilansir dari The Economic Times, hal tersebut adalah bagian dari pertahanan dan kerja sama strategis Pakistan dan Tiongkok. Sumber mengatakan, Tiongkok ingin mengakhiri hegemoni GPS yang berbasis di AS dan mendorong sistem navigasi yang dikembangkannya sendiri di kawasan Asia.
Kantor Navigasi Satelit Tiongkok (CSNO) telah setuju untuk membangun jaringan Stasiun Radar Operasi Berkelanjutan (CORS) yang diaktifkan BeiDou di Pakistan.
Ini akan membantu Pakistan dalam mendapatkan aplikasi geospasial yang tepat khususnya di bidang survei dan pemetaan, konstruksi, dan studi ilmiah.
Tiongkok telah mendirikan stasiun pemantauan di Komisi Riset Luar Angkasa dan Atmosfer Atas (SUPARCO) untuk memantau dan menilai Sistem Satelit Navigasi Global BeiDou (GNSS). Sistem telah selesai pada 3 Agustus 2020.
"Tiongkok mengumumkan penyelesaian proyek sistem navigasinya pada 3 Agustus 2020," kata seorang sumber yang menambahkan bahwa Tiongkok sekarang sedang melihat perluasan jaringan pertama di kawasan Asia.
Perjanjian kerja sama bidang navigasi satelit antara CSNO dan SUPARCO telah ditandatangani pada Mei 2013.
Peluncuran terakhir sistem dilakukan pada 23 Juni 2020 setelah akhirnya mengakhiri proyek yang berjalan selama dua dekade. Tiongkok mulai mengembangkan sistem pada tahun 1990-an dan satelit pertama diluncurkan pada tahun 2000 memulai perjalanan.
Karena Pakistan membeli peralatan pertahanan Tiongkok, itu akan bergeser ke dan diintegrasikan sepenuhnya ke BeiDou.
Secara bertahap, Angkatan Bersenjata Pakistan akan sepenuhnya beralih ke sistem navigasi BeiDou untuk semua platform militer penting.
Pakistan sedang melakukan pembelian besar-besaran peralatan pertahanan dari Tiongkok untuk kemudian digunakan di sepanjang Garis Kontrol di wilayah Jammu dan Kashmir.
Peralatan yang dibeli mencakup baju besi, peralatan pertahanan udara, artileri, UAV atau pesawat nirawak, kapal, kapal selam atau pesawat tempur, dimana Pakistan membeli semuanya dari Tiongkok. (*)
