Lama Baca 3 Menit

Hong Kong: Tes COVID-19 di Seluruh Kota Berisiko Lebih Rendah daripada Pemilihan Umum

01 September 2020, 06:27 WIB

Hong Kong: Tes COVID-19 di Seluruh Kota Berisiko Lebih Rendah daripada Pemilihan Umum-Image-1

Carrie Lam mengunjungi Laboratorium Fire Eye di Sun Yat Sen Memorial Park Sports Center di Hong Kong- Image from Global Times

Hong Kong, Bolong.id - Antrian di pusat pengujian asam nukleat Hong Kong tidak dapat dibandingkan dengan kerumunan yang berkumpul untuk pemilihan umum. Hal ini karena jumlah kerumunan saat tes, dikontrol dengan ketat. 

Sementara jika dilakukan pemilihan, maka harus diselesaikan dalam satu hari dan dengan demikian akan menimbulkan risiko penularan virus yang lebih besar, kata pemerintah Hong Kong Sabtu malam (29/8/2020), Global Times melaporkan.

Tes asam nukleat, yang diharapkan selesai dalam 7 hingga 14 hari, menggunakan sistem janji temu dan pendaftaran online, secara efektif dapat mengurangi ukuran kerumunan dan antrian di pusat pengujian, tidak seperti pemilu yang mengharuskan surat suara selesai dalam satu hari.

Kedua hal tersebut tidak dapat dibandingkan, kata pemerintah Hong Kong dalam sebuah pernyataan.

Beberapa media menuduh Sekretaris Pegawai Negeri Sipil, Patrick Nip Tak-kuen, tidak menjawab pertanyaan media setelah acara siaran pada Sabtu pagi (29/8/2020) tentang mengapa pemerintah memutuskan untuk menunda pemilihan LegCo sambil tetap melanjutkan tes asam nukleat di seluruh kota.

Pemerintah Hong Kong mengatakan Nip telah menegaskan pendiriannya dalam konferensi pers sebelumnya.

Ketua Pelaksana telah menjelaskan secara rinci bahwa pemerintah Hong Kong telah memutuskan untuk menunda pemilihan selama satu tahun karena situasi pandemi yang parah, demi keselamatan masyarakat dan perlindungan kesehatan masyarakat, dan pada saat yang sama untuk memastikan pelaksanaan pemilu dilakukan secara terbuka dan adil.

Pengujian COVID-19 akan dilakukan berdasarkan pendaftaran online yang sebagian besar akan mengurangi pertemuan kerumunan dan antrian panjang. Rencana tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi pembawa virus di komunitas dan memutus rantai transmisi. Pemerintah berharap masyarakat akan secara aktif berpartisipasi dalam perjalanan tersebut.

Hong Kong diperkirakan akan memulai pengujian asam nukleat di seluruh kota mulai 1 September 2020.

Pada hari pertama pendaftaran, sekitar 220.000 warga mendaftar untuk tes, media Hong Kong melaporkan.

Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah Hong Kong dapat meningkatkan kemampuan pengujian secara signifikan. Sebanyak 141 pusat pengujian komunitas telah didirikan di 18 distrik di Hong Kong. (*)