Lama Baca 4 Menit

Batu Bata Upeti Linqing: Fondasi Kota Terlarang

09 August 2020, 12:35 WIB

Batu Bata Upeti Linqing: Fondasi Kota Terlarang-Image-1

Kota Terlarang (Forbidden City), Tiongkok - Image from China Tour

Shandong, Bolong.id - Kota Linqing terhubung ke Beijing lebih dari 400 kilometer jauhnya melalui batu bata upeti (tribute bricks).

Batu bata upeti Linqing (Linqing Tribute Bricks), atau Batu Bata Gong, dikirim ke ibu kota negara melalui Kanal Besar (Grand Canal) untuk pembangunan bangunan bersejarah seperti Kota Terlarang (Forbidden City), Istana Kekaisaran (Imperial Palace), dan Kuil Surga (Temple of Heaven). Batu bata upeti Linqing adalah kerajinan tangan tradisional Tiongkok. Orang lokal menyebut jenis batu bata sebagai legenda yang mengalir dari Kanal Besar.

"Legenda" ini tercatat sebagai warisan budaya nasional pada 14 Juni 2008.

Batu Bata Upeti Linqing: Fondasi Kota Terlarang-Image-2

Tempat pembakaran batu bata di Kota Weijiawan - Image from CGTN

Sejarah batu bata upeti Linqing

Linqing, kota setingkat county di Provinsi Shandong, terletak di pertemuan Sungai Weihe dan Kanal Besar, serta tiga provinsi, membuat transportasi menjadi sangat praktis.

Selama dinasti Ming dan Qing (1368-1911), Linqing adalah kota metropolis dengan populasi lebih dari satu juta, kota terbesar kedua di utara. Ratusan tempat pembakaran batu bata ditempatkan di sepanjang Sungai Weihe dan merupakan pusat distribusi tekstil, biji-bijian, dan batu bata.

Batu bata upeti Linqing mendapatkan reputasinya selama Dinasti Ming, ketika banyak digunakan untuk bangunan kekaisaran. Terlepas dari jaringan transportasi yang praktis, kualitas batu bata merupakan salah satu faktor yang membuatnya terkenal.

Tanah "Lianhua" di Linqing merupakan bahan baku yang ideal untuk batu bata. Kota ini terletak di dataran aluvial Sungai Kuning, sehingga ketika Sungai Kuning meluap akan selalu ada lapisan tanah berpasir halus yang menutupi varietas kohesif lokal.

Seiring waktu, lapisan tanah berpasir dan lapisan tanah liat akan membentuk struktur yang tumpang tindih, yang dikenal sebagai "Lianhua". Batu bata upeti Linqing yang terbuat dari tanah ini tidak akan mudah rusak.

Batu Bata Upeti Linqing: Fondasi Kota Terlarang-Image-3

Batu bata upeti Linqing berkualitas baik - Image from CGTN


Pengentasan kemiskinan di Linqing

Dengan kekayaan sejarah dan budayanya, Linqing berusaha mencari jalur pembangunan ekonominya sendiri. Di antara penduduk miskin di daerah itu pada Mei 2020, ada 7.826 usia kerja yang mampu bekerja dan 4.837 yang telah bekerja. Artinya, ada orang yang mencari pekerjaan.

Batu Bata Upeti Linqing: Fondasi Kota Terlarang-Image-4

Tempat pembakaran di Weijiawan Tribute Bricks Industrial Park - Image from CGTN

Di Weijiawan Tribute Bricks Industrial Park, lebih dari 400.000 batu bata dikirim ke Beijing setiap tahun, menghasilkan pendapatan CNY5 juta (USD717.000 atau setara dengan Rp10 miliar) bagi pekerja lokal, menurut pejabat setempat.

Di Kota Weijiawan, Kota Linqing, sekitar 200 orang bekerja di pembuatan batu bata, sebuah industri yang menyediakan pekerjaan bagi lebih dari 20 rumah tangga yang dilanda kemiskinan.

Batu bata Gong bukanlah satu-satunya warisan budaya di Linqing; lentera naganya juga terdaftar sebagai salah satu warisan budaya pada 2017 dan pertunjukan barongsai sangat populer, menarik pengunjung dari yang dekat hingga yang jauh. (*)