Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana - Image from Daily Tribun
Filipina, Bolong.id - Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada Senin (3/8/20) mengatakan bahwa Filipina tidak akan bergabung dengan angkatan laut dari negara lain, seperti Amerika Serikat, dalam latihan maritim di Laut Tiongkok Selatan karena khawatir akan meningkatkan ketegangan di daerah itu, lapor media Filipina Inquirer.
"Presiden Rodrigo Duterte memiliki perintah tetap kepada kami, kepada saya, bahwa kami tidak boleh melibatkan diri dalam latihan angkatan laut di Laut Tiongkok Selatan, kecuali perairan nasional kami yang jaraknya 12 mil dari pantai kami," ujar Menteri Pertahanan dalam jumpa pers daring.
“Kami tidak bisa latihan bersama mereka di Laut Tiongkok Selatan,” kata Lorenzana.
“Jika tindakan satu negara dianggap sebagai perang, ketegangan lain biasanya akan meningkat, jadi saya berharap bahwa semua pihak dalam latihan ini akan menjalankan aksinya di sana, bertindak dengan bijaksana, dan berhati-hati sehingga tidak ada kesalahan perhitungan yang dapat terjadi yang semakin menambah ketegangan, ” tambahnya.
Militer AS telah melakukan kunjungan yang semakin meningkat ke Laut Tiongkok Selatan dengan pesawat tempur dan kapal perang. Bulan lalu, AS, Australia, dan Jepang melakukan latihan bersama di wilayah tersebut.
Duterte mengatakan pada 27 Juli 2020 dalam pidato kenegaraan tahunannya, Filipina akan terus menegakkan kebijakan luar negeri yang independen, tidak akan memihak Tiongkok dan Amerika Serikat, tidak akan setuju untuk mengizinkan pasukan AS kembali ke pangkalan militer di negara itu, dan tidak akan menghadapi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin (汪文斌) mengatakan, "Kami menghargai pernyataan Presiden Duterte dan siap untuk menyelesaikan perselisihan maritim dengan Filipina melalui konsultasi ramah untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan dan seluruh wilayah."
Posisi Tiongkok dalam masalah Laut Tiongkok Selatan konsisten dan jelas. Seperti telah dibuktikan, penanganan masalah ini dengan baik merupakan demi kepentingan Tiongkok dan Filipina serta perdamaian dan stabilitas regional, ujar Wang. (*)
Advertisement