Lama Baca 3 Menit

China Rilis Daftar Hitam dalam Perang Dagang, Balas AS?

24 September 2020, 10:15 WIB

China Rilis Daftar Hitam dalam Perang Dagang, Balas AS?-Image-1

China Rilis Daftar Hitam dalam Perang Dagang - Image from Asialyst

Beijing, Bolong.id - Kementerian Perdagangan Tiongkok telah mengeluarkan pemberitahuan tentang peraturan yang terkait dengan daftar hitam pemerintah dari entitas asing yang "tidak dapat dipercaya".

Namun, "Peraturan tentang Daftar Entitas Tidak Dapat Dipercaya" membuat para analis menggaruk-garuk kepala - karena tidak ada perusahaan yang terdaftar. Itu kosong, ‘macan kertas literal,’ mengutip Asia Times Financial.

Namun, ada spekulasi bahwa sebuah perusahaan mungkin akan disebutkan antara sekarang dan akhir tahun.

Mengingat ancaman yang sangat samar ini, orang-orang yang telah bertekad untuk berinvestasi di pasar keuangan Tiongkok yang semakin terbuka dibuat bingung dengan pesan campuran Beijing.

Setelah perusahaan terdaftar, investasi di Tiongkok akan dibatasi atau dilarang.

Liao Shiping, Profesor di Beijing Normal University, menjelaskan penetapan daftar entitas yang tidak dapat dipercaya tidak akan mengubah kebijakan keterbukaan negara, atau mencoba menekan investasi asing.

Investor asing dapat yakin untuk memasukkan uang ke Tiongkok, ujar Liao, tetapi orang-orang harus berhati-hati untuk tidak melewati "garis merah" yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

Pembalasan

Langkah ini secara luas dipandang sebagai pembalasan atas larangan AS terhadap Huawei dan sekitar 100 perusahaan afiliasi karena masalah keamanan nasional dan pelanggaran lainnya seperti perusahaan yang menjual produk yang dihasilkan oleh "kerja paksa" orang Uighur di Provinsi Xinjiang Barat.

Meskipun tidak ada perusahaan yang dimasukkan dalam daftar hitam resmi Tiongkok sejauh ini, banyak entitas asing tidak dapat membuka toko di Tiongkok, seperti Google, Twitter, Facebook, ditambah berbagai perusahaan media asing.

Dan banyak sektor bisnis dan hal-hal yang dilarang sama sekali, termasuk perjudian, video game kekerasan, film, musik, dan pornografi.

Bintang pop Justin Bieber dilaporkan dilarang karena 'kejenakaannya yang tidak menyenangkan', sementara Brad Pitt dilarang bepergian ke sana selama bertahun-tahun setelah dia memainkan peran kunci dalam film "Seven Years in Tibet".

Secara tidak teratur, Tiongkok juga melarang karakter kartun, atau barang tertentu yang tiba-tiba menjadi sensitif, seperti bunga melati. (Ini dilaporkan mengikuti Revolusi Melati di Tunisia pada 2011, yang diduga mengilhami protes pro-demokrasi di Tiongkok dan dipandang sebagai "simbolik" dari orang-orang yang dipandang ingin menabur pemberontakan).

Tentu saja, jika Tiongkok benar-benar menerbitkan daftar hitam terbuka, masalah ini akan menjadi jelas dan transparan. (*)