Lama Baca 4 Menit

"Ada Seribu Mulan di Mata Seribu Orang," Kata Legendaris di Tiongkok

01 September 2020, 14:03 WIB

Cover buku bergambar, Mulan,menunjukkan pahlawan wanita legendaris dalam baju besi prajurit - Image from China Daily

Tiongkok, Bolong.id - "Ada seribu Mulan di mata seribu orang" kata orang Tiongkok. Mulan adalah pahlawan wanita Tiongkok. Didokumentasikan 1.500 tahun lalu dalam sebuah puisi selama Dinasti Selatan dan Utara (420-581).

Sebagai anak veteran perang, Mulan menentang peraturan (saat itu) bahwa wanita tidak bisa menjadi tentara. Dia lalu menyamar sebagai pria. Bergabung dengan tentara sebagai pengganti ayahnya yang lemah.

Kisah Mulan diceritakan secara turun-temurun dalam berbagai bentuk. Yang terbaru adalah film live-action Disney yang rencananya akan rilis pada Jumat (4/9/20).

Tapi Ye Luying, pengajar ilustrasi di China Academy of Art, mencoba menunjukkan Mulan yang berbeda, yang tidak begitu luar biasa sebagai pahlawan militer tetapi sama umumnya dengan gadis tetangga, dalam buku bergambarnya yang akan datang, Mulan, terbitan 26 Agustus 2020.

"Jalan hidup Mulan adalah seorang gadis kota kecil yang berangkat ke dunia, yang sangat mirip dengan pengalaman beberapa wanita dalam masyarakat kontemporer. Hal ini juga yang mendorong saya untuk menggambar buku ini," kata Ye, yang telah menerbitkan lima buku bergambar sejak 2013 dan memenangkan ilustrasi terbaik China Animation & Comic Golden Dragon Award pada 2016.

Cover buku bergambar, Mulan - Image from China Daily

Wanita berusia 28 tahun ini mengatakan, wanita muda dan cakap dengan karakter kuat akan mengidentifikasi diri mereka dengan Mulan dalam bukunya. "Mereka datang ke kota besar dari kota kecil untuk mengejar impian, mewujudkan cita-cita, dan memperbaiki situasi keluarga. Mereka seperti Mulan," kata Ye.

Ide untuk menafsirkan kembali budaya tradisional datang pada Ye dalam studi pertukarannya di Akademi Seni Nasional Oslo pada  2016, ketika dia sering merindukan rumah dan berbagi sejarah dan budaya Tiongkok dengan teman-teman asing.

"Ada banyak cerita indah dalam budaya Tiongkok, jadi saya pikir mungkin saya bisa melakukan sesuatu, seperti menggambar buku bergambar," kata Ye.

Karya seni Ye Mulan muncul pertama kali pada 2018, ketika ia menggunakan wajah Mulan dalam Opera Kanton sebagai desain lembar suvenir untuk Administrasi Pos Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai perangko unggulan Pameran Perangko Internasional Asia ke-35.

Dalam penelitiannya tentang Mulan untuk buku bergambar, Ye menemukan penulis di era yang berbeda memiliki interpretasi sendiri terhadap Mulan.

Penelitian ini menginspirasi Ye untuk mengeksplorasi lebih lanjut tidak hanya dengan cara mendongeng tradisional tetapi juga membayangkan ulang dengan cara yang lebih modern yang berhubungan dengan orang-orang kontemporer.

Dalam versinya, Ye lebih menekankan pada kepulangan Mulan.

Ye Luying, Ilustrator Muda yang Membuat Buku Bergambar Legenda Mulan - Image from China Daily

"Di mata saya, yang terpenting bukan Mulan berani terjun ke medan perang, tapi setelah sekian pengalaman, dia tetap memilih untuk kembali ke kampung halaman. Kaisar memberi Mulan banyak harta, tetapi dia tidak menginginkannya, dan yang paling berharga baginya masih saudara perempuan, ayah, dan ibunya. Itu sangat menyentuh saya," ujar Ye.

Di buku itu, Ye menggambar dua kelinci dan satu burung phoenix sebagai sahabat Mulan. Ye mengatakan burung phoenix melambangkan kekuatan wanita, dan kelinci adalah metafora untuk perasaan merindukan rumah.

Saat menggambar buku itu, Ye mengatakan, semakin dia mempelajari cerita kuno, semakin Mulan terhubung dengannya.

"Mulan sekarang tinggal di hati saya, dan saya berharap di hati orang-orang yang menyukainya. Setiap jiwa yang sederhana, baik, dan tegas adalah Mulan," katanya. (*)